get app
inews
Aa Read Next : Ditugaskan Maju Pilkada Jakarta, Politikus Nilai Hanya Ridwan Kamil yang Bisa Imbangi Kekuatan Anies

Menagih Janji Jalan Mulus Ridwan Kamil Jelang Purna Tugas

Jum'at, 27 Januari 2023 | 11:04 WIB
header img
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: net)

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Masa jabatan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tak lama lagi akan segera berakhir.

Ridwan Kamil dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat pada 5 September 2018. Jika merujuk UU No. 10 tahun 2016 tentang Pilkada Pasal 162 ayat (2), masa jabatan kepala daerah dihitung lima tahun sejak dilantik.

Dengan demikian, masa jabatan Ridwan Kamil akan habis pada 5 September 2023.

Lima tahun menjabat sebagai gubernur, Ridwan Kamil memiliki janji-janji politik yang disumpahkannya saat Pilgub Jabar tahun 2018 lalu.

Namun hingga saat ini, masih terdapat banyak janji politik Ridwan Kamil yang belum terealisasi. Salah satunya adalah JAMU atau Jalan Mulus.

1. Target Tahun 2019

Ridwan Kamil mengatakan, untuk program pembangunan di tahun 2019 akan ada 40 proyek strategis yang difokuskan pada bidang pariwisata dan infrastruktur. Namun, semua dimensi kehidupan juga disentuh seperti pendidikan karakter, desa mandiri, kesehatan termasuk keagamaan.

"Nanti di Desember 2019 semua perubahan yang dijanjikan selama kampanye InsyaAllah bermuara pada hasil yang maksimal mulai dari jalan mulus, pariwisata, pendidikan karakter, desa mandiri dan semua dimensi kita sentuh termasuk keagamaan. Inilah wajah Jabar yang harus kita jaga sebagai provinsi paling inovatif di Indonesia," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jumat (28/12/18).

2. Kerjasama dengan Kementerian PUPR

Asisten Daerah Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar, Eddy M Nasution mengatakan, program Jalan Mulus mendapat respon dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Iya jalan masuk desa itu ternyata gayung bersambut ya waktu saya dan pak gubernur datang ke Jakarta. Ternyata di pusat juga dialokasikan anggarannya," kata Eddy di Bandung, Selasa (26/3/2019).

Menurutnya, Kementerian PUPR menganggarkan program tersebut di Dinas Cipta Karya karena jalan desa masuk ke wilayah permukiman yang merupakan kewenangan Cipta Karya.

"Jadi masuk ke pemukiman Cipta Karya. Karena tugas membangun jalan desa itu di Cipta Karya," ucapnya.

Rencananya, kementerian akan membangun jalan di 300 desa. Pemprov sendiri mengusulkan angka yang sama namun kemungkinan diterima jumlahnya kurang dari rencana Cipta Karya tersebut.

"Usulan kita 300 tapi enggak nyampe segitu [disetujui]," ujarnya.

3. Terkendala Pandemi

Ridwan Kamil mengatakan, adanya pandemi Covid-19 ini pun mempengaruhi realisasi janji politik saat masa kampanye. Sehingga, semuanya disesuiakan dengan kondisi setelah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.

Ridwan Kamil mengaku, dirinya lebih mementingkan Covid-19 dengan alasan nyawa manusia yang menjadi landasan utama keputusannya.

“Saya kan contoh gubernur yang gak banyak proyek lagi. Dulu bikin alun-alun, bikin apa, kan (sekarang) berhenti semua. Jadi banyak program pemerintah yang harus digeser ke 2021. Akibatnya, target saya makin slow dengan (pandemi) Covid-19 ini. Kan nyawa (masyarakat) urusan utama,” ucap Ridwan Kamil, Kamis (16/7/2020).

Ridwan Kamil juga mengaku, jika dirinya tak bisa apa-apa mengenai penanggulangan Covid-19 ini, bahkan apa yang sudah di targetkan banyak dikurangi.

“Pokoknya oleh Covid mah saya ga bisa 100 persen aja, secara angka sudah kami siapkan tinggal kami komunikasikan. Artinya, kalau janji politik itu bahasa. Bahasa birokrasinya RPJMD kan, jadi si RPJMD itu target targetnya pasti akan berkurang. Yang tadinya targetnya 10 disepakati jadi 7, yang tadinya 100 jadi 60. Itu pasti ada," tuturnya.

4. Kehilangan Rp10 Triliun

Ridwan Kamil mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya telah kehilangan pendapatan Rp10 triliun. Sehingga, yang seharusnya untuk pembangunan infrastruktur tidak ada.

"Kan saya janji jalan mulus yah, tapi kan hilang Rp10 triliun oleh Covid-19," kata Kang Emil di Gedung Sate, Selasa (4/10/2022).

Menurutnya, dana tersebut seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Sehingga, pembangunan infrastruktur pada masa pandemi banyak yang tertunda. Akibatnya beberapa ruas jalan rusak.

Dia mengatakan, apabila tidak ada Covid-19, seharusnya jalan-jalan di Jawa Barat, akan lebih mulus. Namun, karena terjadi wabah mengakibatkan anggaran tersedot untuk penanganan Covid-19.

"Saya sempat dibully yah oleh masyarakat yang tidak paham, udah diterangkan padahal. Jadi bukannya tidak mau memuluskan jalan, duitna euweuh (uangnya enggak ada)," tuturnya.

5. Sempurnakan Janji Politik

Ridwan Kamil mengaku di sisa masa jabatannya ini dirinya tidak akan membuat program baru melainkan penyempurnaan.

“Saya gak ada program baru, yang ada menyempurnakan saja. Seperti jalan mulus kalau disempurnakan, disempurnakan. Jadi gak ada program baru,” ucap Ridwan Kamil di Bandung (3/1/2023).

Menurutnya, anggaran untuk perbaikan jalan Provinsi Jawa Barat ini telah dialokasikan hampir Rp1 triliun.

“Tahun ini hampir Rp1 triliun dianggarkan untuk perbaikan jalan di seluruh Jawa Barat. Tahun 2024 juga sama, kalau bisa lebih dari Rp1 triliun jadi diperbanyak untuk membuat jalan di kota/kabupaten mulus-mulus,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut