"Jadi aku sudah berkali-kali jalan ke mal, pulang dari sekolah itu sudah biasa melihat kelakuan-kelakuan orang Muslim di Palembang saat itu yang buat aku punya kesimpulan Muslim itu memang salah, memang buruk," ucap Ustadz Felix Siauw.
Sampai saat SMP dia berpikir apakah agama yang dianutnya sudah benar. Kala itu Ustadz Felix Siauw malah berpikir Tuhan dan agama itu tidak ada karena dirinya bermain game yang menyesatkan pola pikirnya.
"Aku coba berpikir saat SMP masalah Tuhan, masalah keimanan, masalah agama. Itu membuat aku punya kesimpulan seperti Tuhan enggak ada, agama itu bohong, karena aku main game, karena game itu mengantarkan aku pada kesimpulan itu," tuturnya.
Ustadz Felix pun melalui masa SMP-nya tanpa Tuhan. Namun, dirinya tidak berhenti di situ. Sebagai orang yang suka pelajaran sains, dia selalu berpikir berdasarkan logika dan bukti-bukti empiris. Tapi saat mempelajarinya, hal itu justru mengantarkannya pada Tuhan.
"Aku suka pelajaran sains, seolah-olah menyediakan jawaban kalau Tuhan enggak ada. Tapi pas aku belajar sains, aku justru mendapatkan Tuhan, itu anehnya," ungkap dia.
Editor : Rizal Fadillah