CIMAHI,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Cimahi, mendapatkan pembinaan agama dan penguatan karakter kebangsaan di era digital. Program ini sebagai upaya menghindari mahasiswa agar tidak terjerumus kepada perbuatan negatif akibat pengaruh dari lingkungan.
"Program Pembinaan Agama dan Karakter ke mahasiswa Unjani ini agar mereka memiliki adab, ahlak, dan sifat yang baik. Sebab kepandaian di bidang pendidikan tidak cukup tanpa bekal moral yang kuat," kata Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Siska Gerfianti usai kuliah umum di Aula Fisip Unjani, Senin (6/2/2023).
Menurutnya dalam pendidikan karakter Pemprov Jabar memiliki program Jabar Masagi. Di dalamnya diberikan edukasi bagaimana mahasiswa bisa sehat secara fisik, mental, cerdas secara intelegensi maupun religi. Untuk mahasiswa pembinaan karakternya diberikan melalui bela negara.
Penguatan pendidikan karakter di lingkungan perguruan tinggi, khususnya bagi para mahasiswa menjadi hal penting yang harus mereka miliki. Itu bertujuan untuk memperkuat akhlak dan sifat terpuji para mahasiswa, sebab kepandaian yang dimiliki di bidang pendidikan saja belum cukup tanpa bekal moral dan karakter yang kuat.
Pada kegiatan tersebut, pihaknya memperlihatkan seperti apa karakter-karakter baik yang harus dimiliki dan harus dihindari para mahasiswa. Supaya bangsa ini tumbuh dengan karakter yang baik, karena Indonesia ini terdiri atas berbagai suku, bahasa, dan budaya. Ini dilakukan sebagai upaya perjuangan Indonesia menjadi negara adidaya 2045. Mengingat
Disinggung soal maraknya aksi geng motor yang kerap terjadi dan meresahkan masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Barat, dia menilai itu persoalan serius yang disoroti berbagai pihak. Pasalnya, aksi-aksi kriminal yang kerap memakan korban tersebut kebanyakan dilakukan oleh mereka yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa.
Tindakan ataupun aksi yang dilakukan kelompok geng motor sudah masuk kriminal. Padahal kalau kegiatannya sekadar perkumpulan yang berlandaskan pada hobi tentu masyarakat bakal mendukung. "Menyikapi maraknya aksi kriminalitas geng motor ini tentu kita serahkan kepada pihak berwajib untuk menyelesaikannya," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, Pemprov Jabar memiliki aplikasi Sapawarga sebagai aplikasi yang digunakan untuk menjembatani komunikasi pemerintah dengan masyarakat. Kemudian ada juga program pendidikan anti radikalisme dan program pendidikan penuh toleransi yang dikemas Bakesbangpol dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
"Jadi masyarakat kalau menemukan hal yang tidak baik bisa disampaikan lewat Sapawarga, kemudian akan komunikasikan bersama untuk mencari solusi dan tindak lanjutnya," ujarnya.
Wakil Rektor (Warek) III Unjani, Dewi Ratih Handayani menuturkan, untuk penguatan karakter di Unjani telah diterapkan kepada para mahasiswa baru melalui bela negara dalam bentuk pendidikan latihan dasar kedisiplinan kepemimpinan yang dilakukan di Pusdiklat TNI AD. Di dalam kurikulum juga terus dikuatkan terkait pembekalan keagamaan di setiap fakultas.
"Itu jadi program tahunan yang sudah diagendakan oleh Direktorat Kemahasiswaan dan wajib diikuti seluruh mahasiswa, sebagai dasar bagi mereka saat menjadi pemimpin di masyarakat," pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir