JAKARTA, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai provinsi yang menyimpan sejuta pesona alam. NTT sempat dinobatkan sebagai destinasi terbaik dunia versi Lonely Planet.
Namun miris, kondisi pendidikannya tidak berbanding lurus dengan keindahan alamnya. Hingga saat ini, masih banyak anak-anak di sana yang belum dapat menempuh pendidikan karena kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, provinsi yang dikenal dengan Bumi Flobamora ini berada pada peringkat tiga paling rendah dalam hal akses pendidikan.
Sulitnya akses pendidikan yang berkualitas di NTT adalah ironi dari UUD 45. Hak mendapatkan pendidikan layak tertuang dalam Pasal 28C Ayat 1. Lantas, bagaimana anak-anak NTT mendapatkan haknya jika bangunan sekolahnya saja tidak layak pakai?
Kondisi ini pun menggugah Happy Hearts Indonesia, sebuah organisasi nirlaba lokal, untuk membantu anak-anak mengakses pendidikan di bangunan yang aman dengan meluncurkan kampanye #GembiraBangunSekolah di aplikasi Campaign #ForChange.
Berdiri pada tahun 2006, organisasi ini bertekad membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak. Melalui kampanye ini, diharapkan anak-anak di NTT dapat merasakan bahagianya kembali ke sekolah.
“#GembiraBangunSekolah bertujuan mengajak semua kalangan untuk dapat berpartisipasi dalam mendukung pembangunan kembali sekolah. Sebagai organisasi yang berdedikasi untuk membangun kembali sekolah di wilayah tertinggal, kami ingin terus membangun lebih banyak sekolah agar setiap anak di Indonesia memiliki akses pendidikan di bangunan sekolah yang aman dan berkelanjutan," kata Campaign Manager Happy Hearts Indonesia, Nanda September dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
Nanda mengatakan, Happy Hearts Indonesia tidak sendirian menjalankan misinya. Pihaknya menggandeng Campaign.com, startup pemilik aplikasi kampanye sosial Campaign #ForChange.
Bagi Campaign.com, pendidikan adalah salah satu isu yang menjadi fokus dalam menjalankan kampanye daring. CEO Campaign.com, William Gondokusumo mengungkapkan, banyaknya bangunan sekolah yang rusak di NTT menunjukkan bahwa pendidikan terjangkau masih jadi persoalan di negeri ini.
“Kampanye ini adalah aksi yang harus segera dilakukan. Campaign.com bekerja sama dengan Happy Hearts Indonesia mewujudkan akses dan pemerataan pendidikan. Jika kita diam tanpa aksi nyata, maka semakin banyak anak-anak Indonesia yang terpaksa tidak mendapatkan hak untuk pendidikan yang layak,” ucap William.
Untuk mendukung kampanye #GembiraBangunSekolah, masyarakat tinggal mengunduh aplikasi Campaign #ForChange di Google Play Store atau App Store, cari #GembiraBangunSekolah dan ikuti instruksinya hingga selesai.
Ada dua aksi yang perlu dilakukan, salah satunya berfoto dengan tangan berbentuk hati sebagai bentuk pesan kasih sayang anak Indonesia, kemudian mengunggahnya ke dalam aplikasi. Setiap kampanye yang berhasil diselesaikan akan dikonversi sebagai donasi Rp50.000 dari Yayasan Dunia Lebih Baik.
Editor : Rizal Fadillah