Indikator kinerja bank BTPN yang baik bisa terlihat dari pertumbuhan laba bersih naik di angka 18% pada Januari-September 2022 dibanding tahun lalu. Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp2,418 triliun sepanjang Januari-September.
"Pada tahun lalu di periode yang sama raihannya berada di angka Rp2,046 triliun," ungkapnya.
Dari sektor pembiayaan untuk korporasi hingga September 2022 sudah menempati peringkat pertama. Kemudian, pembiayaan pensiun berada di angka Rp28,58 triliun, UMKM sebesar Rp10,34 triliun dan pembiayaan ritel di luar pensiunan mencapai Rp820 miliar.
“Kami optimis bisa menjaga pertumbuhan ini dari waktu ke waktu agar pertumbuhannya bisa berada di atas rata-rata sektor industri perbankan,” katanya.
Untuk pembiayaan green finance atau proyek berkelanjutan, sampai bulan September 2022 mencapai Rp6,7 triliun. Rinciannya, untuk energi terbarukan sebesar Rp1,97 triliun dan sumber daya alam hayati dan lahan berkelanjutan sebesar Rp3,1 triliun.
Editor : Rizal Fadillah