Peristiwa dahsyat itu terjadi pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabian. Ada banyak hikmah dari peristiwa Isra Miraj Nabi SAW. Salah satunya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, serta diwajibakknya shalat lima waktu. Isra Miraj merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah bahwa segala sesuatu tidak ada yang tidak mustahil bagi Allah.
Pengertian Isra Miraj secara bahasa berasal dari dua kata, yakni Isra yang berasal dari kata asra-yusri-isra yang berarti memperjalankan. Sedangkan Miraj berarti alat naik atau tangga. Menurut istilah dalam sejarah Islam, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem, Palestina.
Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah Allah SWT berupa sholat lima waktu sehari semalam.
Peristiwa Isa Miraj itu diabadikan dalam Al-Quran surat Al Isra:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).
Editor : Rizal Fadillah