Menurut Kang Emil, Pikobar menjadi salah satu instrumen untuk menyelesaikan dinamika dalam penanganan Covid-19. Selain update data penanganan Covid-19, Pikobar menjadi pintu dan alat komunikasi pemerintah dan masyarakat baik dalam penyaluran bantuan sosial, pendataan kebutuhan oksigen maupun pengiriman vitamin dan obat bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.
Keberadaan Pikobar, kata Kang Emil, membuat dinamika-dinamika dalam penanganan pandemi Covid-19 dapat terkontrol.
"Dulu saya membayangkan Pikobar ini hanya untuk update data. Di akhir proses, 25 fitur. Dari update data, orang minta lokasi-lokasi rumah sakit, orang minta dulu rapid test di mana, pendaftaran, sampai ujung-ujungnya bansos, hibah, untuk urusan dampak ekonomi," jelasnya.
"Menurut saya, keputusan itu betul. Gara-gara kita punya Pikobar, tidak banyak dinamika-dinamika yang tidak terkontrol karena semua diatur dalam satu," sambungnya.
Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa pandemi saat ini sudah sangat terkendali. Perekonomian Jabar terus membaik, dan pembangunan mulai berjalan optimal.
Editor : Rizal Fadillah