BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Flyover Kopo baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Minggu (5/3/2023). Di sisi lain permasalahan kepadatan lalu lintas masih saja terjadi.
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Khairur Rijal mengatakan, masih ada kepadatan kendaraan dari arah selatan dan utara di kawasan flyover. Hal itu terjadi pada jam puncak arus lalu lintas pagi dan sore hari.
Terkait masalah ini, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional Kementerian PUPR, yang secara teknis nantinya memungkinkan pengaturan maupun rekayasa pada kaki simpang yang berada di bawah Flyover Kopo.
“Mudah-mudahan permasalahan jam puncak lalu lintas pagi - sore di utara - selatan bisa kita selesaikan dalam waktu dekat,” kata Rijal.
Selain itu, evaluasi kondisi lalu lintas juga tengah dilakukan di kawasan timur dan barat setelah flyover, tepatnya di simpang Mekarwangi (timur) dan simpang Caringin (barat).
Pasalnya, kepadatan lalu lintas kerap terjadi di dua kaki simpang tersebut.
“Kami juga coba mengatur siklus di kedua simpang tadi, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas,” beber Rijal.
Kendati demikian, Rijal tak menampik kehadiran Flyover Kopo yang difungsikan sejak akhir 2022 memberi dampak signifikan pada laju kendaraan terus menerus dari arah timur Kota Bandung menuju barat, ataupun sebaliknya.
“Sudah tidak terhalang lagi oleh dua simpang bersinyal, yaitu Kopo - Soekarno Hatta, dan Cibaduyut - Soekarno Hatta,” ucapnya.
Sekadar informasi, Jokowi meresmikan Flyover Kopo secara simbolis bersamaan dengan tiga infrastruktur lainnya yakni Kolam Retensi Cieunteung, Kolam Retensi Andir, dan Floodway Cisangkuy di Kabupaten Bandung.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut proyek Flyover Kopo menghabiskan anggaran Rp288 miliar.
"Total infrastruktur yang telah dibangun pemerintah pusat di Kota Bandung dan di Kabupaten Bandung sebesar Rp1,26 triliun," kata Jokowi di kawasan Kolam Retensi Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2023).
Editor : Zhafran Pramoedya