Diungkapkan dia, nilai cost overrun KCJB yang disepakati adalah US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliunan. Jumlah tersebut lebih besar daripada hitungan China, akan tetapi lebih kecil sedikit dari hitungan pihak Indonesia.
Diketahui, drama silih berganti sudah terjadi sejak proyek KCJB dicanangkan. Awalnya China merinci dana sekitar US$ 5,13 miliar atau Rp76 triliun pada proposal awal.
Namun perlahan proyek tersebut berubah menjadi US$ 6,071 miliar. Tak berhenti sampai di sana, kemudian melonjak lagi jadi US$ 7,5 miliar atau setara Rp117,75 triliun (kurs Rp 15.700).
Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, bengkak biaya proyek KCJB yaitu US$ 1,449 miliar atau Rp22,7 triliun. Data itu berdasarkan laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) per tanggal 15 September 2022.
Perubahan tersebut membuat Indonesia-China negosiasi ulang terkait penambahan pembengkakan biaya. Akhirnya, pada Senin, 13 Februari 2023 keduanya sepakat pembengkakan biaya sekitar US$ 1,2 miliar atau Rp18 triliun, atau turun dari hitungan pihak Indonesia yang sampai US$ 1,449 miliar.
Editor : Zhafran Pramoedya