BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Media sosial (medsos) Twitter belakangan diramaikan dengan tagar "UrusanGue Asikin Indonesia". Rupanya di balik tagar ini ada pesan politik yang dikemas berbeda dan menyasar generasi milenial serta generasi z.
Tak pelak netizen pun banyak yang bertanya maksud di balik tagar "UrusanGue Asikin Indonesia". Usut punya usut, tagar tersebut adalah sebuah kata-kata desain kaos karya jenama Genzhop milik Fauzan Kemal Akbar.
Fauzan mengaku, dirinya lewat tagar tersebut ingin memberikan sarana komunikasi yang baru untuk berinteraksi dengan publik melalui cara-cara yang unik dan tidak tertebak.
"Awalnya saya memang murni punya ide untuk berkreasi, cetak baju atau kaos dengan desain yang mencerminkan kegiatan atau kesenangan generasi milenial dan gen z. Kemudian ketika mencari-cari momentum dan berkreasi, tercetuslah kalimat Urusan Gue ini," kata Fauzan dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).
Dalam desain baju tersebut, bagian depannya tertulis "Urusan Gue, Cari Kerja yang Gue Suka", sementara di belakangnya terdapat tulisan "urusan Negara biar Prabowo aja".
"Profil Pak Prabowo (Menteri Pertahanan/Ketua Umum Partai Gerindra) sangat layak jadi panutan atau didukung karena sudah terbukti kerjanya. Oleh sebab itu, urusan negara, kita percaya biar diurusi pak Prabowo dan kita fokus saja dengan keseruan sendiri, berkreasi, berprestasi, menjalankan hobi, karir dan lainnya," ujarnya.
Menurutnya, ada perubahan perilaku komunikasi di generasi milenial dan generasi z yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Sehingga, kata dia, para politikus perlu membangun kedekatan dan memahami gaya berkomunikasi anak jaman sekarang.
Apalagi, berdasarkan data Litbang Kompas, jumlah pemilih generasi z dan milenial mencapai sekitar 53,8 persen dari total pemilih. Oleh karena itu, para politikus harus pandai-pandai agar mendapatkan kepercayaan dari gen z dan milenial.
"Kita bosen dengan deklarasi relawan atau tim sukses, narasi dan janji-janji surgawi, apalagi yang menimbulkan perpecahan. Sebab itu, tulisan di kaos ini menjadi ungkapan pribadi pemakainya, tentang profil Pak Prabowo yang sudah kita kenal memiliki banyak kelebihan dan bisa dipertanggungjawabkan, terbukti dan dipercaya," jelasnya.
Sementara itu, pengamat politik dan sosial, Apep Agustiawan mengapreasi langkah Fauzan. Menurutnya, komunikasi dengan kaos dilakukan dengan cara yang cerdas dan cenderung inovatif.
Dalam penilaiannya, generasi milenial dan gen z memiliki kelebihan intensifikasi terhadap akses informasi berkat penguasaan teknologi (media sosial).
Sehingga, kata dia, mereka dapat mengakses beragam isu secara luas dan cepat. Dilanjutkan Apep, dengan realitas tersebut sudah seharusnya partai politik berubah dengan narasi yang baru dan approach yang baru, demi merangkul gen z dan berbasis technologic driven.
Maka partai politik harus mampu beradaptasi dan inovatif dengan alam berfikir gen z terkini, supaya menjadi daya tarik. Media sosial, dikatakannya lagi, juga menjadi opsi sarana untuk dimaksimalkan dalam menyampaikan pesan-pesan politik yang efektif.
Dengan pemetaan target dan konten yang sesuai, apa yang disampikan bisa dicapai dengan baik.
"Dua manfaat sekaligus tercapai, penyebaran kaosnya dan politiknya. Pesan politik memang harus disampaikan dengan cara yang luwes, sesuai kebutuhan dan kedekatan yang pas. Bisa dikatakan betul-betul out off the box dalam menembus generasi milenial dan gen z yang dikenal tidak peduli politik," tuturnya.
"Metode kampanye tidak bisa lagi konvensional dan harus adaptif sehingga membuat narasi politik cenderung kaku dan tidak menarik bagi sebagian kalangan. Komunikasi itu kuncinya pesan dapat disampaikan dengan media yang tepat dan tersampaikan sesuai target. Perilaku gen z itukan konsumtif. Penggunaan narasi yang yang ringan, santai dan fun menjadi salah satu cara pendekatan yang lebih mudah untuk dicerna sehingga topik politik menjadi bahasan yang menarik untuk dibincangkan," pungkasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya