get app
inews
Aa Text
Read Next : Gudang Daur Ulang Bersebelahan dengan Kuburan di Margahayu Ludes Terbakar Disertai Ledakan

Geger #SaveRajaAmpat: Ancaman Tambang Nikel di Surga Bahari Dunia

Kamis, 05 Juni 2025 | 11:23 WIB
header img
Viral Save Raja Ampat. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Tagar #SaveRajaAmpat membanjiri media sosial, menyatukan ribuan warganet dalam seruan mendesak untuk melindungi keindahan alam Raja Ampat dari ancaman eksploitasi tambang nikel. Kawasan yang dijuluki "The Last Paradise" ini kini berada di ujung tanduk, menghadapi risiko kerusakan ekosistem yang tak ternilai harganya.

Kegaduhan ini bermula dari unggahan Greenpeace Indonesia yang membeberkan dokumentasi aktivitas penambangan di beberapa pulau di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Organisasi lingkungan global tersebut menuding bahwa penambangan nikel oleh perusahaan di bawah naungan PT Antam berpotensi menghancurkan keanekaragaman hayati laut dan lanskap pulau yang luar biasa.

"Satu per satu keindahan alam Indonesia dirusak dan dihancurkan hanya demi kepentingan sesaat dan golongan oligarki serakah," tulis Greenpeace tajam dalam salah satu unggahannya. Foto-foto yang menyertainya menunjukkan daratan pulau yang mulai terbuka akibat alat berat, dengan debu merah khas tambang mencemari pesisir dan laut biru yang selama ini menjadi daya tarik utama pariwisata Raja Ampat.

Nikel dan Hilirisasi: Dilema di Surga Tropis

Permintaan global akan nikel yang melonjak, terutama untuk baterai kendaraan listrik, mendorong pemerintah Indonesia gencar menggalakkan program hilirisasi. Selama ini, tambang nikel banyak ditemukan di Sulawesi dan Maluku Utara, namun kini fokus tampaknya bergeser ke Papua Barat Daya. Menurut catatan Greenpeace, setidaknya tiga pulau—Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran—telah menjadi lokasi eksplorasi nikel.

Ironisnya, Raja Ampat bukan hanya sekadar indah, tetapi juga memiliki nilai sakral dan ekologis yang tinggi. Kawasan ini telah diakui UNESCO sebagai Global Geopark dan merupakan rumah bagi ribuan spesies laut, menjadikannya salah satu kawasan laut dengan biodiversitas tertinggi di dunia.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut