BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Guru dari SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Muhammad Sabil (34) terancam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) miliknya akan dihapus. Kejadian yang menimpa Sabil bak sudah jatuh tertimpa tangga.
Muhammad Sabil sebelumnya dipecat oleh tempatnya mengajar yakni SMK Telkom Sekar Kemuning usai mengritik Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil. Sabil dipecat sekolahnya dengan tiga alasan, salah satunya melanggar etik guru.
"Saya sudah tidak lagi mengajar di lembaga sekolah," kata Sabil saat dikonfirmasi, Rabu (15/3/2023).
Sabil mengaku, dirinya mendapat kabar apabila Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VIII Jawa Barat dan Disdik Jabar bagian Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) akan mengundangnya.
Informasi yang didapatkan dari Kepala SMK Telkom Sekar Kemuning dan operator sekolah itu dimaksud untuk memintai keterangan dari Sabil.
"Tapi sampai saat ini belum dapat infonya," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Sabil, kritiknya kepada orang nomor satu di Jabar ini berbuntut panjang. Bahkan merembet kepada Dapodik miliknya.
"Saya mendapat kabar, jika Dapodik saya terancam didelete (dihapus) permanen. Sehingga saya tidak lagi bisa mengajar di sekolah manapun," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Muhammad Sabil bernasib tragis setelah kritik yang dilayangkannya kepada Ridwan Kamil (Emil) berujung pemecatan.
Nasib malang itu bermula dari postingan Instagram Ridwan Kamil tentang zoom meet bersama para murid SMP 3 Kota Tasikmalaya yang patungan membelikan sepatu untuk temannya, Selasa 14 Maret 2023.
Dalam unggahan tersebut, Emil terlihat mengenakan jas kuning dan kemeja putih. Kemudian Sabil memberikan komentar dalam positingan itu yang berisi:
"Dalam zoom ini, maneh teh keur (kamu itu sedang) jadi gubernur Jabar atau kader partai, atau pribadi Ridwan Kamil?".
Komentar Sabil lantas dibalas Ridwan Kamil. Bahkan Emil menandai komentar tersebut, sehingga berada teratas dalam postingan ini.
Emil membalas dengan kalimat seperti balasan pada teman sebaya. Adapun balasan Emil yaitu:
"Menurut Maneh Kumaha?"
Editor : Zhafran Pramoedya