get app
inews
Aa Read Next : Warga Sukaresmi Kian Khidmat Beribadah usai Masjid As-Sa'adah Bantuan PLN Selesai Dibangun

Deretan Tempat Wisata Religi di Karawang, Cocok untuk Ngabuburit saat Bulan Puasa

Rabu, 15 Maret 2023 | 19:40 WIB
header img
Makam Syekh Quro. (Foto: Instagram @purninaminage)

KARAWANG, iNewsBandungRaya.id - Ngabuburit menjadi salah satu kegiatan yang paling ditunggu di bulan Ramadhan.

Banyak cara yang biasa dilakukan untuk menghabiskan waktu ngabuburit. Salah satunya adalah dengan pergi ke tempat wisata.

Nah, berbicara tempat wisata, di Karawang terdapat beberapa tempat wisata religi yang cocok dijadikan sebagai tempat ngabuburit.

Daripada penasaran, berikut ini deretan tempat wisata religi di Karawang, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Masjid Agung Karawang

Berdiri di bekas pusat kota kuno bernama Pura Dalem, Masjid Agung Karawang mengabarkan jejak penyebaran Islam di Tanah Sunda pada masa lalu.

Masjid yang didirikan oleh Syeh Quro, seorang penyebar Islam dari Champa pada tahun 1418 itu menjadi ikon kebanggaan masyarakat Karawang akan sejarahnya yang panjang.

Dari tampilan fisik, arsitektur masjid sudah mengalami banyak perubahan. Pada awalnya, bangunan masjid tak lebih dari sebuah surau kecil dari kayu gaharu dengan atap berbentuk limas tunggal.

Seiring perkembangan, perubahanpun dilakukan secara besar-besaran dimasa Bupati Karawang pertama Singaperbangsa tahun 1633, dan pemugaran kedua di masa bupati Sumarno Suradi tahun 1950 , sehingga bentuk masjid menjadi seperti yang sekarang kita saksikan.

Tingginya nilai historis Masjid Agung dan ketokohan Syeh Quro membuat masjid ini banyak dikunjungi peziarah, yang datang sekadar mengingat sejarah penyebaran Islam di masa lalu, ataupun menikmati suasana damai di lingkungan mas jid dan melakukan ibadah di dalamnya.

2. Makam Syeh Quro

Tidak hanya masjid buatannya yang ramai dikunjungi masyarakat, tapi makam sang pendiri, Syeh Hasanudin atau lebih populer dengan sebutan Syeh Quro juga tak kalah ramai dikunjungi para peziarah.

Makam yang berada di Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang ini bahkan sudah menjadi tujuan wisata spiritual bagi banyak orang dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Makam yang ditetapkan oleh keluarga Kasepuhan Cirebon tersebut kemudian menginspirasi masyarakat untuk mengadakan kegia tan rutin dzikir bersama di sana yang dikenal dengan istilah Saptuan.

3. Makam Para Bupati

Jika komplek makam Syeh Quro di Pulo Bata sangat erat hubungannya dengan penyebaran Islam di Tatar Sunda, maka Kompleks Makam Para Bupati di Manggung Jaya menuturkan jejak dinamika politik di masa lalu saat Mataram, Sumedang Larang, Banten dan Kompeni bersaing memperebutkan pengaruh dan kekuasaan

Pada masa itu Karawang menjadi garis depan pertarungannya. Para Bupati Karawang memainkan peranan yang sangat penting dalam setiap fase sejarah perjuangan sehingga kedudukan para Bupati tersebut mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat lokal.

Para Bupati Karawang periode awal di makamkan di Manggung, sebuah desa yang berjarak 40 KM dari pusat kota.

4. Bagus Jabin

Di Cikampek terdapat makam seorang ulama – pejuang yang sangat dihormati oleh masyarakat lokal dan didatangi banyak peziarah, yakni Makam Bagus Jabin.

Dia adalah anggota keluarga Kasepuhan Cirebon yang melakukan perlawanan pada penjajah Belanda tahun 1809 1816.

Saat mengalami kekalahan melawan Belanda dalam pertempuran Bantarjati, Bagus Jabin pergi meninggalkan wilayah Cirebon hingga tiba di Cikampek dan menyebarkan ajaran Islam hingga wafatnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut