get app
inews
Aa Read Next : Perawat RS Santosa Ditemukan Tewas Tergantung di Kontrakan Gemparkan Warga Bandung

Dukung Pengembangan Ekonomi Pesantren, Shopee Barokah Bantu UMKM Santri Naik Kelas

Kamis, 16 Maret 2023 | 17:01 WIB
header img
Shopee Barokah Bantu UMKM Santri Naik Kelas. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Shopee Barokah, one-stop platform pendukung gaya hidup Islam milik Shopee, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur "Dari Pesantren untuk Pesantren" yang dihadirkan sejak Januari 2023.

Head of Government Affairs Shopee Indonesia, Ade Mulya mengatakan, kompetisi ini merupakan bagian dari program yang memberikan pelatihan bagi 1.000 santri di sejumlah daerah.

"Kegiatan ini bukan puncak atau penutup, justru ini adalah pembuka kolaborasi kita terhadap pesantren pesantren yang ada di Jawa Barat," ucap Ade Mulya di Pangalengan, Kamis (16/3/2023).

Dirinya berharap, dengan adanya program ini dapat turut mendukung misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan perekonomian lingkungan Pondok Pesantren melalui pengembangan UMKM menuju Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia dalam ekosistem bisnis digital.

"Ini adalah event pertama sebelum kami lanjutkan ke provinsi lainnya ke Jawa Tengah ada juga Jawa Timur, jadi bagaimana kemudian Jawa Barat ini menjadi barometer bagaimana santri-santri dan juga para santri preneuer ini secara inklusif berkembang dan maju bersama platfrom digital Shopee Barokah," tuturnya.

Ade Mulya mengatakan, sejauh ini kekurangan dari para santri adalah bagaimana cara mereka berpikir untuk memanfaatkan platfrom digital sebagai alat berbisnis mereka.

"Kekurangnya mungkin mindset. Tadi juga saya sempet berbincang dengan pak wagub kebanyakan santri itu tidak berpikir bagaimana caranya kaya karena masih banyak yang belum memikirkan bagaimana ternyata ekonomi bisa menunjang kegiatan agama, bagaimana berbisnis bisa menunjang pesantren jadi itu yang kemudian belum ada," tuturnya.

Sehingga, lanjut Ade Mulya, dengan hadirnya Shoppe Barokah ke pesantren-pesantren diharapkan bisa membantu para santri ini dalam mengembangkan bisnis mereka.

"Kami sebagai platfrom digital berusaha mengajak dan mengundang temen-temen agar kemudian produk-produk mereka juga di konsumsi oleh orang-orang diluar pesantren sehingga ekonomi berputar dan circle ekonominya semakin baik di dalam pesantren itu sendiri," katanya.

Ade Mulya menyebut, yang membedakan pesantren yang ada di Jawa Barat dengan pesantren lain adalah kurangnya dukungan ekonomi.

"Seperti yang dikatakan pak wagub bahwa bedanya pesantren yang ada di Jawa Barat khususnya dengan pesantren lain adalah pesantren Jawa Barat kurang kuat karena memang tidak didukung dengan ekonomi yang kuat. Dan Shopee Barokah insya Allah mudah mudahan bisa membantu kekurangan disitu," ungkapnya.

Ade Mulya mengaku, sejauh ini pihaknya telah banyak membantu pelaku usaha salah satunya melalui fasilitas Kampus UMKM Shopee yang ada di Bandung.

"Dukungan kami itu tidak "hanya" karena ketika mereka masuk ke platfrom Shopee, maka Shopee adalah platfrom digital yang tidak hanya ada di Indonesia jadi mereka masuk ke sebuah lautan yang luas yang bisa tembus pasar kemanapun terutama yang ada platfrom digitalnya jadi itu adalah sebuah upaya dari kami untuk mengajak para santri untuk bisa berbisnis dan naik kelas," tuturnya.

Ade Mulya mengatakan, sejauh ini sudah ada sebanyak 1.500 santri dan produk yang sudah bergabung dengan Shopee Barokah.

"Dan ini masih akan terus berkembang mengingat ini adalah upaya kami membuka pintu dan memperkenalkan diri jadi ini masih awal bahkan ini baru start karena insya Allah kedepannya akan lebih banyak lagi santri dan juga produk pesantren yang masuk ke aplikasi Shopee Barokah dan kita berharap tidak hanya di jawa kami juga akan terus ekspansi ke daerah lain," terangnya.

Direktur Shopee Barokah, Bukhori Muslim mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja sama demi kesuksesan program ini.

“Para Santri memiliki potensi yang jika dikembangkan dapat berdampak positif secara sosial dan juga ekonomi. Shopee telah melihat banyak kisah sukses dari pengusaha lokal yang mampu berdaya, mandiri, dan menjadi pilar bagi komunitasnya setelah masuk ekosistem digital," katanya.

Bukhori berharap, adanya Shopee Barokah ini bisa membawa dampak positif yang sama ke lingkungan Pesantren yang dikenal telah memproduksi banyak produk berkualitas.

"Program Dari Pesantren untuk Pesantren kami hadirkan untuk membawa teman-teman santri ke level selanjutnya, dan bisa mencapai kemandirian secara ekonomi, selain juga mampu membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar," ungkapnya.

"Kami mengucapkan terima kasih untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas sinergi dan kepercayaannya hingga Shopee Barokah bisa turut berkontribusi dalam perkembangan ekonomi syariah di Provinsi Jawa Barat,” sambungnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, turut mengapresiasi upaya Shopee Barokah guna menambah keterampilan literasi digital di lingkungan pondok pesantren.

“Selama ini kita tahu bahwa program pesantren adalah untuk mencetak Mutttaqin (orang yang bertaqwa), Imaman Muttaqin (pemimpin yang bertaqwa), dan yang ketiga adalah mencetak Ulama’ul Amilin (ulama yang membagikan ilmunya) tetapi tidak salah kalau mereka menjadi pebisnis yang hebat," katanya.

"Karena salah satu visi misi kami adalah membangun ekonomi pesantren dengan kata lain pesantren juara, dengan outputnya ini nah sekarang ada komunitas atau perusahaan yang mau membantu mewujudkan ini, tentu saja sangat meringankan beban kami, bukan hanya bantuan modal tapi juga pelatihan-pelatihan dan lain-lain," tambahnya.

Wagub Uu mengatakan, sejalan dengan visi dan misi tersebut, Shopee hadir mendukung Pemprov Jawa Barat melalui program “Dari Pesantren untuk Pesantren” ini. 

"Saya ucapkan terima kasih ke pak Bukhori Muslim yang telah sedia menjadi fasilitator antara masyarakat dengan para pengusaha di shopee ini," ungkapnya.

Wagub uu berharap,pesantren di Jabar memiliki sumber ekonomi yang tangguh dan kuat sehingga pesantren di Jawa Barat semakin maju.

"Karena kelemahan pesantren di Jabar ini kekurangan dalam bidang ekonomi, tidak punya sumber uang, jadi hanya mengandalkan dari bayaran para santri, zakat, infaq, sodaqoh para agniyah. Kalau punya pendapatan khusus, insya Allah tidak akan mengandalkan pendapatan model tersebut, pesantren dapat tetap eksis," tuturnya.

Wagub Uu pun optimis, melalui Shopee Barokah dan teknologi yang luar biasa ini, para santri bisa menjadi pengusaha yang sukses kedepannya. 

"Kami berharap kegiatan ini memiliki efek domino, di mana santri yang sudah dididik menjadi pengusaha yang hebat di masa yang akan datang, kemudian pesantren yang mendapatkan program ini memiliki sumber ekonomi yang hebat,” sebutnya.

"Sehingga santri yang dididik tentang ini bisa menjadi pengusaha yang baik tapi tetap balik le pesantren juga tidak merusak jatidirinya," sambungnya.

Dalam kegiatan ini, Shopee Barokah mengumumkan 5 produk Santri terbaik dari Jawa Barat yang akan mendapatkan modal usaha dan paket Umrah. Dari hampir 300 toko milik Santri yang mengikuti kompetisi ini, Shopee Barokah menyeleksi peserta dengan memerhatikan beberapa aspek.

Di antaranya, performa penjualan toko di Shopee selama 3 bulan terakhir, pengembangan produk inovatif, manajemen toko dan produk yang sesuai dengan kaidah Islam, serta pengembangan bisnis dan strategi marketing. Berikut apresiasi yang dihadiahkan kepada 5 pemenang asal Jawa Barat:

- Toko santri Darul Fress asal Pondok Pesantren Al Ittifaq, Ciwidey, yang menjual aneka sayuran dan buah-buahan terpilih sebagai juara 1 yang mendapat hadiah Umrah serta modal usaha sebesar Rp15 juta.

- Pemenang kedua toko santri Adden Indonesia asal Pondok Pesantren Persis 259, Pangalengan, menjual produk perlengkapan mandi untuk jenazah yang terbuat dari bahan herbal dan ramah lingkungan, mendapatkan hadiah modal usaha sebesar Rp15 juta.

- Pemenang ketiga toko santri Ageung Fresh asal Pondok Pesantren Al Mashum, Kab. Bandung, menjual aneka sayur dan buah dengan hadiah modal usaha Rp10 juta.

- Dan juga toko santri Dress Kondangan asal Pondok Pesantren Al Huda Babakan Ciwaringin Cirebon dan toko Santri Yudi Sucau Shop asal Pondok Pesantren Jalalen Gartu terpilih, mendapatkan masing-masing modal usaha sebesar Rp5 juta.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut