Soal komenter dari Sabil, Arlan menduga, yang bersangkutan menganggap berbicara di medsos tidak memiliki risiko.
"Jadi ketika Pak Ridwan Kamil mem-pin, itu jadi preseden buruk, artinya orang akan lebih menangkap hal-hal tersebut konotasinya menjadi negatif," jelasnya.
Padahal, lanjut Arlan, mantan Wali Kota Bandung ini seharusnya langsung saja menegur Sabil. Akan tetapi, Arlan tidak sepakat apabila pin ini disebut jadi pemantik perundungan.
"Enggak, hanya saja Pak Ridwan Kamil itu ingin mencoba memberikan pelajaran, sehingga ada reaksi dari yang lain," tuturnya.
Menurutnya, publik tidak bisa menyalahkan Sabil begitu saja. Sebab Sabil ketika itu bukan pada posisi yang salah.
"Kemudian ini akhirnya digoreng, suasananya menjadi lain," ucapnya.
Editor : Zhafran Pramoedya