Ngikis sendiri berasal dari bahasa Sunda yakni 'Kikis' atau berarti Pager Awi Anu Kerep (pagar bambu yang rapat).
Secara harfiah, Ngikis memiliki arti memagar. Dalam tradisi Ngikis, memagar dianggap seperti memagar hati, sebagai simbol menyucikan diri, menjaga diri dari perbuatan tercela.
Kegiatan ini bermakna agar saat melaksanakan ibadah puasa seseorang dalam kondisi bersih.
Proses penggantian pagar tradisi Ngikis ini dilakukan di situs Pangcalikan, tepatnya di area Prabu Galuh Ratu Pusaka atau Adimulya Sanghyang Cipta Permanadikusuma. Diketahui, sosok itu merupakan Raja Galuh.
Setelah acara mengganti pagar yang dilaksanakan oleh unsur budayawan hingga pemerintah selesai, acara dilanjutkan dengan makan bersama.
Editor : Rizal Fadillah