get app
inews
Aa Text
Read Next : Ridwan Kamil-Suswono Resmi Diusung KIM Plus di Pilkada Jakarta 2024

Pilgub Jabar 2024: Adu Kuat Ridwan Kamil vs Dedi Mulyadi

Jum'at, 31 Maret 2023 | 20:26 WIB
header img
Kolase dua kader Golkar, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi menuju persaingan Pilgub Jabar 2024. Foto: Internet

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi (Demul) digadang-gadang akan kembali maju di Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2024. Bedanya dengan pilkada 2018, keduanya kini berada di partai yang sama yakni Golkar.

Berbagai pihak lantas banyak yang mengkalkulasi sosok mana yang akan diusung oleh Golkar. Sebab bergabungnya Ridwan Kamil (RK) ke partai berlambang pohon beringin itu bukan tanpa alasan.

Pengamat politik dan pemerintahan dari Unjani, Arlan Siddha mengatakan, RK dan Demul tidak mungkin maju dari partai yang sama. Golkar pasti akan memilih satu diantara dua kader terbaik mereka.

"Kalau misalnya head to head dua-duanya, pastinya akan berangkat dari partai yang berbeda," kata Arlan saat dihubungi, Jumat (31/3/2023).

Arlan mengungkapkan, kekuatan RK apabila kembali maju di Pilgub Jabar adalah posisinya sebagai incumbent. Secara pembangunan, masyarakat sudah merasakan apa yang dilakukan RK sebagai gubernur.

"Tergantung masyarakat puas atau tidak puas, itu kembali lagi kepada masyarakat pemilih. Tapi paling tidak Ridwan Kamil memiliki investasi suara ketika Ridwan Kamil membuat banyak pembangunan di Jawa Barat," ujar Arlan.

Keuntungan atau kekuatan lain dari orang nomor satu di Jabar itu adalah adanya dukungan birokrasi yang dijalankan. Orang birokrasi di seluruh Jabar pasti mengetahui seluk-beluk kinerja RK.

"Birokrasi bisa membantu memberikan informasi kepada masyarakat terkait kinerja Ridwan Kamil sebagai gubernur bukan sebagai calon, tapi gubernur, itu salah satunya yang diuntungkan," jelasnya.

Sedangkan kelemahan dari RK adalah kaitan janji politiknya selama memimpin Jabar. Ini akan memberatkan RK jika kembali maju di Pilgub Jabar.

"Berikutnya persoalan-persoalan urban di Jawa Barat yang akan digoreng oleh masyarakat juga, banjir, dan hal-hal lain," tuturnya.

Sementara itu, lanjut Arlan, Dedi Mulyadi yang sama-sama kader Golkar memiliki pendekatan berbeda ke masyarakat. Mantan Bupati Purwakarta itu pendekatan dengan rakyatnya seolah-olah terasa.

"Pak Dedi dianggap sebagai anggota dewan yang YouTube-nya, segala sesuatunya viral," kata Arlan.

Namun sebagai mantan orang nomor satu di Purwakarta, Demul jelas memiliki investasi suara. Bahkan Demul dianggap sukses dan dekat dengan rakyatnya.

"Pak Dedi termasuk tipikal gaya kepemimpinannya agak nyentrik," ungkapnya.

"Kalau tadi Ridwan Kamil diuntungkan dengan gaya kepemimpinan modern, anak muda banget, tapi pak Dedi nyentrik, kesundaannya dimunculkan gaya kepemimpinannya, baju adat, iket," bebernya.

Namun secara kekurangan, Demul nampaknya sulit dapat rekomendasi jika maju dari Golkar. Bahkan hal-hal yang sifatnya personal bisa dikorek oleh masyarakat.

"Terkadang kalau Pak Ridwan Kamil secara personal keluarga dan sebagainya baik, tapi kalau pak Dedi bisa saja melihat personalnya dalam rumah tangga misalnya," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut