BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dua orang pria menjadi korban pengeroyokan dari sekelompok pemuda di Jalan Bagusrangin, Kota Bandung. Tepatnya di sebuah warung kelontong di depan Toko Rabbani pada Minggu, 12 Maret 2023.
Nasib nahas yang menimpa dua pria tersebut bermula dari salah satu korban berinisial HM (32) ingin membeli rokok. Tak berselang lama, korban ditarik oleh belasan pemuda dan dihajar secara membabi buta dengan benda tumpul dan tajam.
Tak jauh berbeda, rekan korban lainnya yakni MB (37) mengalami nasib serupa. Bahkan MB sempat tak bisa berjalan akibat dikeroyok oleh sekelompok pemuda tersebut.
Kuasa hukum dari MB, Wira Sangga Yudha mengatakan, kronologis kejadian bermula dari HM yang kebetulan baru pulang kerja dari luar kota hendak menuju kediamannya di Setiabudi. Setelah berkemas menyimpan barang dari Sadang Serang, HM menggunakan motor dan sempat menemui MB di Gelap Nyawang.
"Dia dari Sadang Serang lewat Gagak, sampai Gelap Nyawang ketemu sama MB. 'Anterin yu beli rokok ke situ', itu sudah jam 3 (dini hari)" kata Wira saat dikonfirmasi, Selasa (18/4/2023).
Pada saat itu, MB mengendarai motor dan mengantar HM membeli rokok di Bagusrangin. Setelah menerima kembalian, tanpa tedeng aling-aling langsung ditarik oleh sekelompok pemuda tersebut.
"Dia lagi ngitung (kembalian), tiba-tiba segerombolan itu lewat, ditarik kerah baju, langsung dipukul kepalanya dan gak sadar. Dia langsung koma dua hari. Digebukin sampai parah," jelasnya.
Ketika itu, MB belum mengetahui HM sudah tidak sadar dan mengajaknya kabur dari pengeroyokan. Namun akhirnya MB tak luput dari penyerangan.
Setelah puas mengeroyok kedua korban, para pelaku lantas pergi meninggalkan begitu saja. Tak berselang lama petugas kepolisian yang tengah patroli datang dan melarikan HM ke RS Hasan Sadikin. Sedangkan motornya dibawa ke Polsek Bandung Wetan.
"Di Hasan Sadikin melakukan perawatan intensif, keluarga ditelepon, kondisinya koma," ujarnya.
Sementara MB, lanjut Wira, dia langsung dibawa oleh rekan-rekannya ke rumah untuk diobati.
Dari kejadian saat itu, keluarga HM sempat membuat laporan ke polisi. Akan tetapi, korban belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih koma hingga dua hari.
Lain halnya dengan MB, dia baru bisa dihubungi di hari ketiga dan jemput untuk diantarkan ke Polrestabes Bandung membuat laporan kejadian.
"Belum BAP, baru SPKT, konsul, harus visum, dari situ sudah tidak kuat. Akhirnya tidak melakukan BAP, temen-temen penyidik pun tidak bisa bergerak karena tidak ada yang diutarakan. Jadi harus nunggu pulih, itu pulih ya seminggu lebih," bebernya.
Seiring berjalannya waktu, laporan pun akhirnya bisa dibuat oleh MB dengan menggunakan kursi roda. Sayangnya proses pembuatan laporan dan kejadian sedikit ada jeda.
"Jadi agak sulit dari kepolisian pada waktu itu mengungkap siapa, olah TKP, karena tidak ada keterangan yang dipegang," ucapnya.
Dikatakan Wira, pihaknya kini sudah menyerahkan bukti video yang didapatnya ke penyidik. Video itu diduga berasal dari salah satu kelompok pemuda yang ikut pengeroyokan.
"Akhirnya saya kasih ke penyidik, saya kasih alamatnya," ungkapnya.
Editor : Zhafran Pramoedya