Kasus Yana Mulyana, Bukti Aliran Suap Proyek Pengadaan CCTV Dikantongi KPK

JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Bukti keterlibatan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dalam kasus dugaan suap proyek Bandung Smart City sudah ada di tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Termasuk, adanya dugaan aliran dana berupa setoran dari pengadaan Closed Circuit Television (CCTV) dan Internet Service Provider (ISP) untuk Yana Mulyana.
Bukti-bukti aliran dana itu lalu dikonfirmasi KPK kepada lima saksi PNS Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Yohanes S; Ronny AK; Kalteno; Yadi Haryadi; dan Aini Baranuri. Mereka juga dikonfirmasi KPK terkait proses pengadaan CCTV dan ISP dalam proyek Bandung Smart City.
"Para saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan proses pengadaan perangkat ISP dan CCTV di Dishub Kota Bandung," ujar Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Selasa (9/5/2023).
"Selain itu juga dikonfirmasi mengenai dugaan adanya setoran dari pengadaan tersebut untuk tersangka YM," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, KPK sudah menetapkan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pengadaan CCTV dan ISP atau jasa perawatan jaringan internet untuk layanan Bandung Smart City tahun anggaran 2022-2023.
Yana ditetapkan sebagai tersangka bersama lima orang lainnya. Adapun, kelima tersangka lainnya itu yakni, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Bandung, Dadang Darmawan (DD); Sekretaris Dishub Kota Bandung Khairul Rijal (KR).
Lalu, Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Benny (BN); CEO PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) Sony Setiadi (SS); dan Manager PT SMA, Andreas Guntoro (AG). Penetapan tersangka terhadap keenam orang itu merupakan hasil gelar perkara dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bandung pada Jumat, 14 April 2023.
Editor : Zhafran Pramoedya