get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Disambut Hangat Mahasiswa dan Warga saat Tiba di Beijing

Pena 98 Ajak Mahasiswa Tolak Politik Identitas Karena Racun Bagi Kehidupan Berbangsa

Kamis, 11 Mei 2023 | 21:15 WIB
header img
Diskusi interaktif Refleksi 25 Tahun Reformasi 98 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UNPAS, Jalan Lengkong Besar Kota Bandung, Kamis (11/5/2023). (Foto:Istimewa)

BANDUNG, iNewsBandungaraya.id - Persatuan Nasional Aktivitas 98 (Pena 98) menyoroti Politik Identitas kerap digabungkan menjelang tahun politik di Indonesia. Pena menilai isu politik identitas harus dihindari agar tidak merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Jadi konkretnya kita menolak politik identitas karena bisa menjadi racun bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan yang juga aktivis 98 Rafael Situmorang, Kamis (11/5/2023)

Rafael mengatakan itu saat diskusi interaktif Refleksi 25 Tahun Reformasi 98 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UNPAS, Jalan Lengkong Besar Kota Bandung.

Untuk meredam isu tersebut, Pena 98 terus menyuarakan agar isu tersebut dilakukan saat pemilu. Salah satunya adalah.mendorong kalangan mahasiswa ikut membantu juga menyuarakan kepada masyarakat.

"Mahasiswa harus menularkan nilai-nilai kesetaraan, demokrasi, dan menolak politik identitas. Mahasiswa harus ikut terlibat karena perjuangan ini belum selesai," tegas Rafael.

Di tempat sama, Wakil Dekan I Fisip Unpas, Kunkunrat mengapresiasi diskusi interaktif yang digagas Pena 98. Sebab, diskusi tersebut bukan sekadar temu kangen para aktivis 98, melainkan pengetahuan terkait claim politic bagi generasi muda.

"Dalam hal ini, Pena 98 merekam isu-isu dalam momentum politik ini bagaimana tidak keluar dari rel demokrasi, di antaranya menyoroti politik identitas," ujar Kunkunrat.

Menurutnya, politik identitas adalah sebuah keyakinan yang menyalahi founding fathers. Pasalnya, Indonesia dibentuk bukan dengan politik identitas, melainkan berdasarkan kesepakatan.

"Negara ini dibentuk oleh pluralitas, oleh persatuan. Ini untuk mematikan memori melalui spirit 98 dan menjadi momentum untuk pembelajaran atau political education kepada masyarakat akademik," tandasnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut