"Waktu Covid-19 kan kerjaan gak stabil, saya terjun ke burung puyuh karena liat di YouTube perawatannya mudah dan jualnya cepet. Saya sampe ke Yogya main ke peternakan," kata Riska, Senin (22/5/2023).
Riska memulai usahanya dengan membeli sekitar 300 ekor anakan burung puyuh beserta peralatan lainnya seperti kandang, pakan dan vitamin. Untuk tempatnya, Riska memanfaatkan gudang kosong bekas ternak burung peliharaan ayahnya seluas 3x10 meter di lantai dua rumahnya.
"Modalnya waktu itu semuanya sekitar Rp5 juta buat beli anak burung puyuh, kandang dan sebagainya," beber Riska.
Akan tetapi saat memulainya, Riska harus merasakan pahit terlebih dulu dimana dari 300 ekor burung puyuh yang dibudidayakan, hanya 100 ekor yang masih bertahan sampai bertelur. Sementara sekitar 200 ekor sisanya mati.
Kendala lain yang dihadapinya ketika memulai adalah kebingungan membuang kotoran burung puyuh. Namun Riska tidak menyerah dan terus belajar.
Editor : Zhafran Pramoedya