“Subuh-subuh sudah turun untuk latihan, sampai jam 8 pagi. Latihan lagi jam 3 sore sampai jam 6. Praktis hanya punya waktu sebentar di siang hari untuk istirahat. Atau di malam hari, itu pun sebentar, untuk ngobrol dengan keluarga,” paparnya.
Pasang-surut kondisi mental pun dialaminya saat mengikuti karantina ataupun di tengah mengikuti kejuaraan.
Meski begitu, ia tak pernah berlama-lama dalam keadaan mental di bawah. Berbagai cara dilakukannya untuk mengembalikan kondisi mental menjadi lebih baik.
“Aku telpon keluarga di rumah, atau tetap mengambil waktu untuk sejenak ke luar rumah, bermain, ya, pas memang sedang libur,” katanya.
Dirinya meyakini, tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Walau sempat berada di fase demotivasi, namun Oza merasa hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar.
Editor : Rizal Fadillah