BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar memastikan, saat ini pihaknya telah melakukan pendampingan kepada korban perundungan di kawasan Cicendo melalui tim roots dan tim pandawa.
Seperti diketahui, video aksi perundungan yang terjadi di kawasan Cicendo, Kota Bandung tersebar luas di media sosial.
Dalam video berdurasi 2 menit 15 detik itu, terlihat korban yang menggunakan pakaian warna hitam hanya duduk meringkuk menerima pukulan serta tendangan dari para pelaku.
Korban tak melakukan perlawanan. Sementara pelaku secara bergantian memukuli korban.
"Secara langsung kami Dinas Pendidikan ada tim roots atau tim anti perundungan dan tim Pandawa untuk melakukan pendampingan kepada orang tua dan siswa," kata Hikmat, Senin (12/6/2023).
"Tim kami siap 24 jam bekerja melakukan pendampingan," tambahnya.
Hikmat mengatakan, saat ini proses hukum terhadap pelaku perundungan masih terus berjalan. Para siswa bukan hanya tanggung jawab sekolah saja namun menjadi tanggung jawab bersama baik itu para orang tua, tokoh masyarakat.
"Kita semua harus menjadi contoh yang baik bagi anak anak kita. Intinya sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan. Ini menjadi tanggung jawab semua," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna meminta, kepala sekolah harus mengintensifkan pengawasan terhadap seluruh warga sekolah dan kondisi lingkungannya.
"Saya sangat prihatin dengan kejadian kemarin bahwa di Kota Bandung masih ada perundungan. Dalam waktu dekat saya akan mengundang kepala sekolah untuk setiap hari menjaga prilaku anak didiknya," kata Ema saat menghadiri Penyerahan simbolis KIA bagi peserta didik SD dan SMP di SDN 001 Merdeka, Senin (12/6/2023).
Menurutnya, para kepala sekolah harus intensif mengawasi para pendidik dan anak didiknya selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, termasuk saat jam istirahat.
Ema juga meminta, para pendidik untuk menjalani evaluasi berkala setiap hari untuk mengetahui kendala dan kondisi saat KBM berlangsung. Dengan begitu, setiap masalah bisa dicari solusi terbaiknya.
"Gadget bisa saja menjadi faktor pengaruh, karena meluasnya informasi dari gadget. Guru harus mengingatkan bagaimana kita bisa Arif dan bijak dalam menggunakan gadget,” terangnya.
Editor : Rizal Fadillah