BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Anggota Dewan Pakar DPW NasDem Jawa Barat, Muhammad Farhan membantah kabar tentang partainya yang meminta mahar Rp3,5 miliar kepada bakal calon legislatif (bacaleg) dari Indramayu untuk mendapatkan nomor urut.
Menurut Farhan yang juga menjabat Anggota Komisi 1 DPR RI, kabar yang beredar di media sosial tersebut merupakan fitnah dan mengarah pada tindak pidana.
"Fitnah dan tudingan tidak berdasar, apalagi menyampaikan lewat media elektronik dan digital lalu disebarkan secara sengaja untuk diketahui umum, adalah pelanggaran hukum baik berdasarkan KUHP maupun UU ITE," ucap Farhan dalam keterangannya, Selasa (13/6/2023).
Bahkan menurutnya, pihaknya bersangkutan diduga telah menawarkan kepada Bacaleg lain untuk bertransaksional terkait nomor urut.
"Apa yang disampaikan yang bersangkutan mengenai tudingan permintaan mahar Rp3,5 adalah fitnah yang patut disidik sebagai tindakan pidana. Bahkan kami mensinyalir justru yang bersamgkutan menawarkan kepada Bacaleg nomer urut 2 untuk menerima kompensasi dari dia. Namun Bacaleg nomer 2 menolak mentah-mentah. Jadi indikasi ini harus didalami, yang jadi pemicu fitnah tersebut," terangnya.
Farhan menegaskan, dalam rapat internal itu tidak ada pembahasan mengenai dana kompensasi.
"Yang bersangkutan menyebut ada rapat pengurus Nasdem DPW Jawa Barat yang memutuskan kompensasi Rp3,5 M. Padahal rapat itu tidak pernah ada dan tidak ada notulensi atau laporan tertulis hasil rapat (risalah rapat)," tegasnya.
"Maka yang patut diluruskan adalah tidak ada satupun pengurus DPW Nasdem Jabar, apalagi Ketua DPW Nasdem Jabar Pak Saan Mustopa, yang meminta mahar kepada yang bersangkutan," tambahnya.
Farhan menuturkan, komitmen politik tanpa mahar selama menjadi kader NasDem, konsisten diterapkan dalam berbagai kontestasi.
"Prinsip politik tanpa mahar bukan prinsip kosong. Saya sejak bergabung tahun 2018 sampai hari ini tidak pernah dimintai uang sepeser pun untuk pencalonan apapun. Baik untuk pencalonan legislatif maupun pencalonan kepala daerah," katanya.
"Kami bisa fokus bekerja karena hasil kerja yang menjadi imbal balik kepercayaan yang diberikan Partai NasDem, bukan diukur uang, apalagi Mahar Politik untuk pencalonan apapun. Hal ini yang membuat kami percaya kepada objektivitas dalam keputusan - keputusan Partai NasDem. Maka saya bisa jamin tidak ada mahar politik di Partai NasDem," sambungnya.
Farhan pun menyayangkan aksi itu terjadi dan trending di media sosial.
"Apa yang dilakukan oleh mereka sebagai kader Partai NasDem sangat kekanak - kanakan. Menjadi anggota Partai Nasdem apalagi menjadi Bacaleg," ungkapnya.
Untuk diketahui, kader Partai NasDem di Kabupaten Indramayu Jawa Barat melepas atrebut partai dengan dalih kecewa karena telah meminta mahar Rp3,5 miliar untuk penempatan nomor urut pada Pileg 2024.
Editor : Rizal Fadillah