Selain itu, lanjut Rafani, sudah ada indikasi kesesatan yang diduga diajarkan di pesantren tersebut seperti menganggap Indonesia adalah tanah suci seperti Makkah.
Rafani menegaskan, pihaknya pun sudah memberi rekomendasi pada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, untuk menegur Ponpes Al-Zaytun. Hal itu agar tak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial karena dikhawatirkan bakal menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Harus diteliti ada penyimpangan pelaksanaan kurikulum atau enggak, nah itu ranahnya Kemenag. Terus yang menyangkut paham agama, penyimpangan paham agama, itu MUI tanyanya," ujar Rafani.
Dikatakan Rafani, pihaknya ingin berbagai kasus yang terkait dengan Ponpes Al-Zaytun bisa selesai dalam waktu dekat. Jangan sampai, kasus tersebut dibiarkan berlarut-larut dan menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Jadi pandangannya, kami juga Jabar ingin segera selesai ini kasus Al-Zaytun jangan terus-terusan, Panji Gumilang itu menyampaikan pernyataan yang kontroversial," ucapnya.
Editor : Zhafran Pramoedya