Farhan menilai, keliru jika pengajuan RUU dilakukan dengan dalih menghormati hak beragama.
"Rasanya ini seperti memaksakan kehendak kaum sayap kanan Italia yang sedang berkuasa. Jelas dari pernyataan Fabrizio Rossi, anggota parlemen dari partai sayap kanan Brothers of Italy (Persaudaraan Italia) yang akan memaksa pusat - pusat kebudayaan memperoleh izin jika ingin menggunakan ruang mereka untuk ibadah Salat," tuturnya.
Farhan pun mewanti - wanti tindakan pembatasan itu akan memicu pergolakan. Menurutnya, kebebasan menjalankan ibadah setiap agama harus dijamin konstitusi negara demokratis.
"Saya berharap, Italia sebagai negara yang maju demokrasinya, jangan sampai terjebak fasisme ultra nasionalis. Saya sependapat dengan Angelo Bonelli, anggota the Greens and Left Alliance Parlemen Italia, yang memberikan pernyataan keras RUU itu adalah diskriminasi yang tidak dapat diterima," katanya.
Farhan juga meminta, Dubes Italia di Indonesia memperhatikan dinamika tersebut karena secara tidak langsung memicu ketersinggungan toleransi antar umat beragama.
Editor : Rizal Fadillah