get app
inews
Aa Text
Read Next : Muhammad Farhan usai Mencoblos: Lega, Bahagia dan Tetap Bersemangat

Muhammad Farhan Kecam RUU Pembatasan Salat di Italia

Selasa, 27 Juni 2023 | 16:23 WIB
header img
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. (Foto: dpr.go.id)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Partai koalisi sayap kanan di pemerintah Italia yang dipimpin oleh Perdana Menteri, Giorgia Meloni menyiapkan rancangan undang-undang (RUU) yang akan membatasi ruang untuk salat, selain di masjid .

Langkah tersebut pun memicu pengecaman memangkas kebebasan hak dalam beragama umat Muslim di Italia. Tercatat, terdapat 2,5 juta Muslim di Italia dengan jumlah populasi 59,11 juta orang.

Menyikapi hal itu, Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menyayangkan adanya tindakan tersebut di wilayah yang sangat menjunjung tinggi kebabasan.

"Mengejutkan bahwa RUU tersebut muncul di negara anggota Uni Eropa yang sangat menjunjung kebebasan menjalankan ibadah dengan luas," ucap Farhan dalam keterangannya, Selasa (27/6/2023).

"RUU ini memberi kesan bahwa Pemerintah Italia sedang menarget kelompok minoritas, dimulai dari kelompok Muslim di Italia yang memiliki 2.5 juta populasi," tambahnya.

Farhan menilai, keliru jika pengajuan RUU dilakukan dengan dalih menghormati hak beragama.

"Rasanya ini seperti memaksakan kehendak kaum sayap kanan Italia yang sedang berkuasa. Jelas dari pernyataan Fabrizio Rossi, anggota parlemen dari partai sayap kanan Brothers of Italy (Persaudaraan Italia) yang akan memaksa pusat - pusat kebudayaan memperoleh izin jika ingin menggunakan ruang mereka untuk ibadah Salat," tuturnya.

Farhan pun mewanti - wanti tindakan pembatasan itu akan memicu pergolakan. Menurutnya, kebebasan menjalankan ibadah setiap agama harus dijamin konstitusi negara demokratis.

"Saya berharap, Italia sebagai negara yang maju demokrasinya, jangan sampai terjebak fasisme ultra nasionalis. Saya sependapat dengan Angelo Bonelli, anggota the Greens and Left Alliance Parlemen Italia, yang memberikan pernyataan keras RUU itu adalah diskriminasi yang tidak dapat diterima," katanya.

Farhan juga meminta, Dubes Italia di Indonesia memperhatikan dinamika tersebut karena secara tidak langsung memicu ketersinggungan toleransi antar umat beragama.

"Walaupun RUU tersebut adalah masalah dalam negeri Italia, tentu dunia akan memperhatikan dengan serius, karena Italia adalah negara demokratis yang maju," ungkapnya.

"Kami berharap Italia dapat menjadi contoh pelaksanaan kebebasan beragama yang sesuai dengan hak asasi manusia," imbuhnya.

Farhan menilai, Italia adalah negara anggota Uni Eropa yang merupakan salah satu penentu navigasi demokrasi Dunia.

"Saya berkeyakinan masyarakat Italia dapat bergandengan tangan dengan rakyat Indonesia menjaga hak beribadah yang sesuai dengan nilai-nilai Universal Kemanusiaan," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut