6 Mitra Utama Program Madani Berbagi Praktek dan Pembelajaran ke Sejumlah Stakeholder

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Enam Mitra Utama dan enam Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota mitra di Jawa Barat berbagi praktek dan pembelajaran baik pendekatan Program MADANI kepada Stakeholder Jawa Barat.
Program MADANI sendiri bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, legitimasi dan keberlanjutan organisasi masyarakat sipil di tingkat daerah.
Senior Field Coordinator Program MADANI Jawa Barat Joko Siswanto mengatakan dengan adanya peningkatan kapasitas ini, maka organisasi masyarakat sipil dapat lebih berperan dalam memperkuat akuntabilitas Pemerintah dan mempromosikan keberagaman sosial dan toleransi.
Menurutnya, selama pelaksanaan Program MADANI di Jawa Barat semenjak tahun 2020 terdapat beberapa praktek dan pembelajaran baik yang telah dihasilkan, baik terkait peningkatan kapasitas organisasi mitra utama dan organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam simpul belajar pada saat kolaborasi pelaksanaan kegiatan terkait isu prioritas tematik.
Beberapa praktik baik tersebut antara lain bagaimana PRKI Kabupaten Tasikmalaya setelah mendapatkan peningkatan kapasitas melalui program MADANI dapat menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
"Atau bagaimana Yayasan Saba Desa di Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan tim kolaborasi Pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat membentuk Posyandu Remaja sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dikalangan remaja," kata Joko Siswanto di Bandung, Selasa (27/6/2023).
Workshop ini dibuka oleh Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat dan dihadiri sekitar 50 orang mewakili Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi, Perwakilan OPD 6 Kabupaten/Kota mitra, Mitra Utama MADANI, Jejaring OMS tingkat Provinsi, media dan akademisi.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program MADANI dalam penguatan kelembagaan organisasi masyarakat sipil (OMS)," katanya.
Menurutnya, masing-masing mitra utama serta pemerintah daerah menyampaikan praktek dan pembelajaran baik yang telah dilakukan pada masing – masing daerah untuk kemudian mendapatkan tanggapan/pandangan dari peserta lain
Selain pemaparan,pada kegiatan ini pula didiskusikan pula kemungkinan – kemungkinan kerjasama dan penyelarasan program/kegiatan yang telah dilakukan oleh Mitra utama dan Pemerintah Daerah dengan program/kegiatan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Maka dari itu, Hasil dari workshop ini diharapkan menjadi pintu masuk kolaborasi multipihak antara Pemerintah, Baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota dengan organisasi masyarakat sipil serta akademisi untuk program – program pembangunan di daerah.
"Selain itu diharapkan ada keluaran berupa peningkatan pemahaman terkait praktek baik terkait penguatan peran OMS melalui penguatan kapasitas. penyebaran praktek baik keterlibatan OMS dalam proses pembangunan daerah dan peningkatan kualitas dan akses pelayanan publik," ucapnya.
Untuk diketahui, secara umum, program MADANI berlangsung di 31 Kabupaten/Kota di 6 Provinsi, salah satunya di Provinsi Jawa Barat dengan Kabupaten Sukabumi, Kota Bogor, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut serta Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah mitra program.
Pada masing – masing daerah mitra, dipilih 1 organisasi masyarakat sipil sebagai mitra utama/lead partner program yakni yayasan SAPA di Kabupaten Bandung, Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Kab Sumedang, Yayasan Metamorfosis di Kota Bogor, Pergerakan Relawan Kemanusiaan Indonesia (PRKI) Kabupaten Tasikmalaya, Yayasan SABADESA Kab Sukabumi dan Pimpinan Daerah Nasiatul Aisyah (PDNA) Kab Garut.
Program yang telah berlangsung mulai tahun 2020 ini telah melaksanakan beberapa kegiatan terkait peningkatan kapasitas organisasi mitra utama serta telah pula melakukan kegiatan terkait isu tematik pada masing – masing daerah berkolaborasi dengan Pemerintah daerah. (*)
Editor : Abdul Basir