BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kota Bandung yang notabene Ibukota Provinsi Jawa Barat ternyata masih kekurangan tenaga pendidik. Setidaknya masih dibutuhkan ribuan guru untuk mencapai jumlah yang ideal.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, guru SD-SMP di wilayahnya saat ini berjumlah 8.000. Jumlah tersebut tetap saja beleum memenuhi proporsi tenaga pendidik di Kota Bandung.
"Dari sebanyak itu kita masih kekurangan 1.688 tenaga guru. Kalau kita tidak secepatnya melantik bisa mengganggu layanan pendidikan di kota Bandung," kata Ema saat melantik 758 guru tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Balai Kota Bandung, Kamis (6/7/2023).
Ema mengakui, guru adalah salah satu sumber daya aparatur yang sangat strategis untuk merealisasikan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, dia pun berpesan kepada para guru yang sudah dilantik untuk kreatif dalam berstrategi.
"Jangan sekadar "business as usual", tapi perlu disesuaikan dengan kebutuhan anak didik di masa kini. Sebab perubahan adalah sebuah keniscayaan," ujar Ema.
Menurut Ema, anak-anak sekarang familiar dengan gawai dan dinamika teknologi. Pada hakikatnya lebih menguntungkan.
"Tapi di satu sisi jika tenaga pengajarnya tidak beradaptasi dengan hal itu, malah akan tertinggal dan tidak relevan dengan kebutuhan siswa," ucap Ema.
Ema menambahkan, para guru harus bekerja sama untuk membangun siswa yang unggul tak hanya dari IQ, tapi juga EQ dan SQ-nya.
"Sekitar 80 persen anak didik baiknya unggul juga dari segi SQ-nya, sehingga memiliki perilaku yang unggul dan keseimbangan antara lahir dan batinnya," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa mengatakan, pengangkatan P3K guru formasi tahun 2022 di lingkungan Pemkot Bandung saat ini merupakan guru SD dan SMP.
"Peserta acara hari ini sebanyak 758 orang. Keseluruhan telah memperoleh nomer induk PPPK dari kantor regional III. Terdiri dari 233 orang guru SD dan 525 orang guru SMP," jelas Adi.
Editor : Zhafran Pramoedya