BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun tak henti-hentinya menjadi buah bibir masyarakat. Terbaru di ponpes pimpinan Panji Gumilang ini diduga ada bunker hingga gudang persenjataan.
Kabar ini rupanya sudah sampai ke telinga tim investigasi yang sempat dibentuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Masyarakat saat itu melaporkan adanya bunker dan gudang persenjataan di Ponpes Al-Zaytun.
"Kami itu tim investigasi nerima juga laporan-laporan masyarakat, disamping video-video itu yang muncul, ada juga pak tolong dicek di sana ada bunker, di sana ada gudang mesiu segala macam, itu sifatnya masukan yang kami olah," kata Kepala Badan Kesbangpol Jabar, Iip Hidajat saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).
Akan tetapi, lanjut Iip, tim investigasi yang saat itu digawangi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar diambil alih oleh Kemenkopolhukam. Oleh karenanya, seluruh laporan dan apapun terkait Al-Zaytun akan ditangani Menkopolhukam, Mahfud MD.
"Saya sendiri secara substansi belum ngecek kebenaran berita itu. Kita juga belum masuk ke Al-Zaytun, apakah benar ada bunker, gudang mesiu, gudang pembuatan persenjataan, kalau laporan mah ada saja, tapi belum ke sana, keburu ditarik Kemenkopolhukam," ujar Iip.
"Jadi saya tidak punya kewenangan menjelaskan itu, karena memang tidak tahu faktanya," imbuhnya.
Menurut Iip, adanya bunker hingga gudang persenjataan tersebut hanya berdasar laporan masyarakat. Meski begitu, tim investigasi lebih memfokuskan pada kegelisahan masyarakat terkait pernyataan-pernyataan kontroversial Panji Gumilang.
"Jadi video-video itu yang kami fokuskan dulu, belum sampai ke wilayah itu, wilayah kebenaran ada bunker segala macam. Jadi kami belum menjamah itu intinya, gak tau juga," jelasnya.
Iip menuturkan, laporan yang diterima tim investigasi ketika itu hanya berbentuk lisan. Semua laporan masuk ke perseorangan tim investigasi.
"Artinya ada yang ke MUI, Kesbangpol, TNI, Polri, pas kumpul diinventarisasi, karena waktunya sangat singkat kita putuskan pembahasan berkaitan dengan itu, keresahan di medsos," tuturnya.
Iip menegaskan, laporan masyarakat soal bunker dan gudang persenjataan tersebut tidak disertakan ke Kemenkopolhukam. Sebab pihaknya tidak memiliki data.
"Gak berani kalau belum punya datanya," tegasnya.
Disinggung soal keberadaan tempat ibadah umat Yahudi atau Sinagoge, Iip juga mengaku tidak mengetahuinya. Mengingat tim investigasi belum sempat bertolak ke Al-Zaytun.
"Belum pasti, apalagi belum pernah ke sana, jadi saya tidak bisa menjelaskan apa-apa, karena faktanya tidak tahu, baru laporan-laporan aja," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya