BANDUNG BARAT,INEWSBANDUNGRAYA.ID - Potret buram dunia pendidikan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali mencuat. Kali ini puluhan siswa di SDN 1 Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, KBB, terpaksa harus belajar lesehan dengan beralas karpet karena tidak ada mebeler yakni meja dan kursi di kelasnya.
Mereka adalah siswa kelas IV yang terpaksa harus menggunakan meja belajar kecil saat melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di hari kedua masuk sekolah tahun ajaran baru 2023/2024 ini.
"Ruang kelas itu masih baru dan meja serta kursinya belum ada karena bantuan dari Dinas Pendidikan KBB belum datang," kata Kepala SDN 1 Cipeundeuy, Siti Halimah, Selasa (18/7/2023).
Dia menyebutkan, kebutuhan kursi dan meja yang diperlukan untuk dua kelas, minimal per kelasnya 28 unit. Tapi di sini ada 40 siswa per kelas berarti membutuhkan kursi dan meja untuk empat kelas.
Pihaknya sudah mengajukan bantuan ke Disdik KBB tapi memang penyalurannya membutuhkan proses dan waktu. "Yang namanya bantuan, enggak bisa ketika diminta langsung datang. Saya sudah konfirmasi ke Dinas Pendidikan, bantuan kursi dan meja sudah mau datang," sambungnya.
Sebelum bantuan kursi dan meja dikirimkan, semua orang tua siswa berinsiatif iuran untuk membeli peralatan sekolah tersebut sebesar Rp125 ribu/orang, tapi tanpa adanya permintaan dari pihak sekolah. Tapi kalau meja dan kursi datang dalam satu bulan, uangnya akan dibalikan lagi.
Untuk sementara ini, lanjut dia, orang tua siswa masih mengizinkan anaknya belajar di lantai dengan waktu maksimal antara satu sampai dua bulan, sehingga pihak sekolah menyediakan meja belajar kecil bagi siswa.
"Kalau ada yang keberatan membawa meja kecil, kami dari sekolah menyediakan," imbuhnya.
Orang tua siswa SDN 1 Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, KBB, Herlina (41) mengatakan, iuran untuk membeli kursi dan meja tersebut merupakan kesepakatan dari Koordinator Kelas (Korlas) atau paguyuban wali murid. Besarannya Rp125 ribu/orang, namun hingga saat ini belum ada keputusan.
Pihak sekolah mengetahui soal rencana iuran tersebut, tetapi hal ini murni keinginan dari Korlas karena demi kepentingan semua anak-anak yang harus belajar lesehan di dalam kelas. Tujuannya agar anak-anak bisa nyaman duduknya dan tidak sampai beralasakan lantai.
"Untuk lantai dua dihuni oleh kelas IV dan kebetulan di atas itu tidak kursi dan meja, padahal pihak sekolah sudah mengajukan ke Dinas Pendidikan sudah beberapa kali tapi belum turun juga," terangnya. (*)
Editor : Rizki Maulana