PURWAKARTA, INews.id -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan operasi pasar minyak goreng tepat sasaran. Operasi pasar yang dipantau gubernur berlangsung di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta, Jumat (14/1/2022).
"Di Purwakarta, kami terus memantau pendistribusian di situasi yang tidak nyaman bagi masyarakat. Khususnya kenaikan minyak gorang yang hampir Rp 40 ribu (per 2 liter), padahal normalnya hanya Rp 28 ribu (per 2 liter)," kata Ridwan Kamil.
Saat ini operasi pasar baru berlangsung di 11 kabupaten/kota. minggu depan, katanya, akan dilakukan seluruh 27 kabupaten/kota. "Dengan harga yang terjangkau tentunya," kata Gubernur.
Sementara operasi pasar minyak goreng di Purwakarta akan berlangsung di tiga kecamatan. Gubernur juga mengapresiasi Pemda Kabupaten Purwakarta yang sigap menggelar operasi pasar tersebut. "Saya ucapkan terima kasih. Ibu Bupati luar biasa, karena kalau terpusat di satu titik itu pasti akan terjadi kerumunan yang sangat luar biasa. Nanti dari sini didistribusikan ke tiga kecamatan. Juga sesuai dengan kebutuhan dan permintaannya, sehingga walaupun mengantre masih relatif aman terkendali," katanya.
Dalam operasi pasar tersebut di Jabar, disiapkan sekitar 240.000 liter minyak goreng. Minyak goreng dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter. Tiap orang hanya diperbolehkan membeli dua botol atau dua liter. "Nantinya minyak goreng ini akan dibagi ke 27 kabupaten/kota sesuai kebutuhan," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya.
Untuk memantau harga minyak goreng di pasar-pasar, Gubernur meminta Duta Pasar Rakyat Juara Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil melakukan pengecekan secara langsung dan berkala ke pasar-pasar rakyat di Jabar. "Saya minta Ibu Atalia selaku Duta Pasar Jawa Barat untuk memantau juga di ratusan pasar Jawa Barat terkait kondisi ini," ujarnya.
Guna memastikan ketersedian minyak goreng tetap aman, Pemda Provinsi Jabar akan berkolaborasi bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dengan memantau kondisi minyak goreng di Bulog. "Kami juga nanti bersama BI hadir di sini akan melakukan evaluasi pergudangan di Bulog, sehingga bisa memastikan suplai ke pasar-pasar, khususnya di Jawa Barat, bisa aman terkendali," ucap Kang Emil.
Selain itu, kata Emil, harga sembako di Jabar akan lebih terkendali dan terjangkau dengan adanya infrastruktur baru yang bisa mempermudah proses distribusi. Salah satunya adalah Jalan Tol Cisumdawu yang dapat memangkas jarak tempuh Bandung-Majalengka.
"Harga juga berbanding lurus dengan infrastruktur, jadi sebenarnya dalam waktu tahun kedepan harusnya hidup rakyat Jawa Barat lebih baik karena Tol Cisumdawu yang biasa 4 jam Bandung-Majalengka sekarang 40 menit," ucapnya.
"Makin cepatnya infrastruktur, maka biaya transportasi sembako itu akan makin murah karena makin cepat. Mudah-mudahan ini jangka menengah bisa kita panen hasil kesejahteraannya," imbuhnya.
Salah satu warga Purwakarta yang membeli minyak goreng di operasi pasar tersebut, Rina, mengaku terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. "Membantu sekali sangat membantu apalagi sekarang harga minyak goreng menjadi Rp40 ribu," ucap Rina. "Dari pagi ke sini, ini membantu banget karena beli di sini Rp 14 ribu, 1 liter," imbuhnya. (*)
Editor : Ude D Gunadi