INDRAMAYU, iNewsBandungRaya.id - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang meninjau kawasan ponpes menjelang aksi unjuk rasa Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRI).
Dalam tinjauannya, tampak Panji Gumilang yang mengenakan kacamata, topi loreng, kemeja hitam bercorak, celana biru dongker, serta dasi warna pink itu memeriksa pengamanan di gerbang yang sudah terpasang kawat berduri.
Pria yang menuai kontroversi dan polemik ini ditemani sejumlah pengawal. Saat melihat wartawan yang meliput di depan pintu gerbang, Panji Gumilang pun menyapa.
"Kamu dari TV (stasiun televisi) mana?" tanya Panji Gumilang.
Wartawan pun menjawab pertanyaan itu. Lalu, wartawan menanyakan kabar Panji Gumilang.
"Syakh sehat syekh? Sehat?" tanya wartawan.
"Sehat," ujar Panji Gumilang.
"Sakit apa kemarin syekh?" tanya wartawan lagi.
"Ni patah ni. Tangan kiri patah," kata Panji Gumlang sambil menunjuk tangan kirinya.
"Kenapa syekh?" cecar wartawan.
"Patah! Dibilang patah ko kenapa. Ya biasa jatuh," kata Panji Gumilang sambil tersenyum.
Setelah berbincang sebentar dengan wartawan, Panji Gumilang melanjutkan aktivitasnya meninjau pintu gerbang Ponpes Al-Zaytun. Di lokasi, tampak kawat berduri telah terpasang menutupi semua celah menuju Ponpes Al-Zaytun.
Pagar kawar berduri itu dipasang untuk mengantisipasi unjuk rasa dari Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia untuk Indramayu (ASRI).
Sementara itu, massa ASRI berencana menggelar aksi unjuk rasa di pintu utama Ponpes Al-Zaytun, Sabtu (29/7/2023) hari ini. Namun, dipastikan massa tidak bisa mendekati gerbang Al-Zaytun karena selain dijaga ketat polisi, juga mereka dihalangi pagar berduri.
Editor : Rizal Fadillah