get app
inews
Aa Read Next : Resmi Dilantik, Dharmawan Akui Tugas Berat Pj Sekda Kota Bandung

DU 68, Puluhan Tahun Eksis dan Jadi Pusat Wisata Musik di Bandung

Senin, 14 Agustus 2023 | 19:02 WIB
header img
DU 68. (Foto: bandung.go.id)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pecinta musik, khususnya penggemar rilisan fisik wajib tahu tempat di Kota Bandung satu ini. Adalah DU 68, tempat wisata musik yang menyediakan beragam koleksi rilisan fisik.

Sesuai namanya, DU 68 berlokasi di Jalan Dipatiukur Nomor 68. Jika anda melintas dari arah kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) menuju persimpangan Dago, letaknya ada di sebelah kanan.

Patokan mudahnya, anda bisa melihat lokasi ini dari SPBU Dago. Perhatikan ruko-ruko yang ada di seberangnya. Di lantai dua, anda akan melihat ada tumpukan kaset beserta beberapa kawula muda yang sibuk mencari rilisan fisik kesukaan mereka.

Lalu saat anda mendekat, suara-suara bising distorsi gitar atau dentuman bas serta drum dari musisi-musisi lawas akan mengingatkan anda pada masa-masa jaya rilisan fisik.

Vikry atau akrab disapa Bob adalah orang di balik DU 68. Sejak 2000, toko musik ini sudah eksis. Bob mengisahkan awalnya DU 68 menjual rilisan fisik bekas, sehingga harganya pun lebih terjangkau.

"Tahun segitu (2000-an) merupakan masa jaya rilisan fisik. Toko rilisan fisik masih banyak yang buka. Nah, kita menjual rilisan fisik second, jadi harganya lebih murah," ucap Bob, Senin (14/8/2023).

Seiring berjalannya waktu, pergeseran tren menikmati musik ke era digital memberi sumbangsih terhadap tumbangnya banyak toko rilisan fisik. Jika anda mengenal penjual rilisan fisik di Jalan Cihapit ataupun Astanaanyar, kondisinya kini tak seramai dulu. Jumlah rilisan fisiknya pun tak selengkap dulu.

"Di sini mungkin bukan yang terlengkap, tapi kita adalah salah satu yang masih survive. Jadi mungkin banyak orang yang datang ke sini, karena kami masih ada," jelasnya.

Ribuan kaset pita, CD, dan piringan hitam ada di sini. Berbagai kalangan pengunjung pun hilir mudik. Untuk datang ke DU 68, Anda tak harus membeli rilisan fisik. Datang ke sini lalu berdiskusi tentang musik pun diperbolehkan.

Bob juga mengaku, 23 tahun eksistensi DU 68 tidak lepas dari suka dan duka yang beragam. Selain kembang kempisnya industri musik bagi penjual riisan fisik, ada kebanggaan dari DU 68 karena bisa mempertemukan banyak pecinta musik.

"Belum lama ini ada mantan artis cilik Anita Hadi. Dulu dia bikin vinyl waktu usianya 12 tahun. Sekarang usianya 50 tahunan, dan dia menemukan rilisan fisiknya sendiri di sini," terangnya.

Bob juga membagikan sedikit kiat-kiat bagi anda yang gemar mengoleksi rilisan fisik. Menurutnya, rilisan fisik yang anda miliki harus sering diputar, namun juga dijaga kualiitas pitanya.

"Pastikan pitanya enggak rusak dengan memutar pakai alat yang baik, serta menjauhkan dari ruangan yang lembap," ungkapnya.

23 tahun bukanlah perjalanan yang singkat. DU 68 bukan sekadar toko musik saja, melainkan juga salah satu ekosistem musik yang ada di Kota Bandung.

Di sini, ada pecinta rilisan musik, musisi, kolektor hingga musisi itu sendiri.

"Pecinta musik enggak hanya dari Bandung. Tadi kita sama-sama lihat ada orang Jakarta dan Malang yang datang ke sini. Selain itu, kami juga mengirim (rilisan fisik) ke berbagai belahan dunia. Ke daratan Cina sana, dan oh ini, kami mau ngirim kaset ke Perancis," beber Bob sembari menunjukkan bingkisan yang sudah siap dikirim dengan alamat Paris, Prancis.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut