Tak heran bila sejumlah petani meninggalkan kebun teh mereka, dan mencari alternatif pekerjaan lain, seperti buruh, karyawan, atau jadi pedagang. Generasi muda pun tidak tertarik melanjutkan kebun teh yang sudah menjadi warisan turun-temurun, mereka memilih merantau untuk mendapat upah lebih baik.
Ketua Paguyuban Tani Lestari, Waras Paliant mengatakan, posisi petani berada di paling ujung rantai pasok dengan segala keterbatasannya. Ketergantungan yang besar pada pelaku lain, juga semakin menempatkan mereka pada posisi tawar yang rendah.
"Jadi harus ada solusi inovatif untuk mengubah kondisi tersebut. Salah satunya adalah seperti yang kami (paguyuban) lakukan bersama para petani dengan membangun produk teh rakyat yang telah kami beri nama Teh nDeso," ucap Waras dalam acara Asia Small Tea Growers Conference 2023 di Bandung, Rabu malam (23/8/2023).
Melalui event Asia Small Tea Growers Conference 2023, pihaknya akan mengumumkan rencana ekspansi pasar ke Jawa Barat dan launching brand Teh Juwara.
Di lain sisi, membanjirnya impor teh di pasar Indonesia juga karena konsumen Indonesia lebih menghendaki produk teh dengan harga murah.
Editor : Rizal Fadillah