Gelar Sertifikasi Hipnoterapi Bagi Penyuluh Agama, Baznas Jabar Diapresiasi Kemenag
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/08/30/5a6db_baznas.jpeg)
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan apresiasi terhadap Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat yang telah menggelar pelatihan bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi 78 penyuluh agama.
Direktur pada Direktorat Penerangan Agama Islam Dirjeb Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Ahmad Zayadi mengatakan, bahwa kegiatan Baznas Jabar tersebut dinilai bisa memberikan nilai tambah untuk penyuluh agama Islam.
“Kami sangat berterimakasih atas inisiatif Baznas Jawa Barat dengan cara semacam ini memberikan tambahan pengetahuan baru, cara-cara baru, supaya punya kompetensi dan sertifikasi di bidang ini sehingga menjadi nilai tambah sebagai penyuluh agama,” kata pria yang kerap disapa Zayadi, Rabu (30/8/2023).
Zayadi berpesan, untuk penyuluh agama bisa beradaptasi dengan tuntunan zaman yang berkembang, sehingga perlu adanya cara-cara baru dengan mempertimbangkan aspek masa depan asal tetap sesuai dengan jati diri sebagai bangsa indonesia dan orang Islam.
“Kita harus bisa membiasakan beradaptasi dengan cara-cara baru untuk kemudian kita akansesuai dengan tantangan dan dinamika zaman yang akan kita hadapi, kendati harus beradaptasi jangan lupa kita juga punya jati diri. Jati diri bangsa Indonesia dan jati diri orang Islam,” tutur Zayadi.
Sementara itu, Ketua Baznas Jabar, Anang Jauharuddin mengatakan, bahwa pihaknya turut berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat.
Menurutnya, penyuluh agama dinilai memiliki peranan strategis untuk menjadi salah satau garda terdepan untuk menjadi mediator persoalan di masyarakat. Salah satu fungsi yang dapat dijalankan oleh penyuluh agama bersertifikasi ini adalah turut menekan angka perceraian di masyarakat.
“Data BPS, perceraian di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebanyak 113.643 kasus perceraian terjadi di Jabar. Tingginya angka perceraian ini sebaiknya menjadi perhatian bersama karena keluarga adalah unit terkecil utama yang akan berperan penting dalam membetuk masyarakat, peradaban, dan mewujudkan generasi emas," kata Anang.
Anang mengungkapkan, pelatihan dan sertifikasi hypnotherapy pertama di Indonesia untuk penyuluh agama islam ini menjadi fasilitas bagi para penyuluh agama yang memiliki fungsi “konsultatif” untuk mengingkatkan kapasitas dalam memecahkan permasalah yang dihadapi masyarakat, baik secara pribadi, keluarga, maupun anggota masyarakat.
“Pelatihan dan sertifikasi hypnotherapy untuk penyuluh agama islam ini merupakan yang pertama di Indonesia. Mari manfaatkan sebaik-baiknya fasilitas ini untuk meningkatkan kapasitas penyuluh agama agar mampu menjadi kosultan yang mampu memecahkan permasalahan masyarakat baik secara pribadi, keluarga, maupun anggota masyarakat," tuturnya.
Wakil Ketua I Baznas Jabar, Rachmat Ari Kusamanto menegaskan bahwa pelatihan dan sertifikasi hipnoterapi ini merupakan yang pertama di Indonesia.
"Insyaallah Baznas Jawa Barat menginisiasi pertama di Indonesia sebuah pelatihan bersertifikasi BNSP untuk hypnotherapy bagi 78 penyuluh agama. Ini pertama di Indonesia karena belum ada penyuluh agama yang bersertifikat BNSP dilatih seperti ini," ucap Rachmat.
Rachmat menjelaskan, setelah pelatihan selama 4 hari ke depan, penyuluh agama tersebut akan diberikan target-target untuk sebagai salah satu indikator capaian pelatihan hipnoterapi
"Jadi para penyuluh agama nanti setelah empat hari selesai ada KPI. Satu, menurunkan tingkat KDRT, kedua menurunkan tingkat perceraian, ketiga membentuk keluarga yang sakinah, dan keempat literasi zakat," jelasnya.
"Jadi kita lihat di daerahnya kenaikan zakatnya tinggi tidak. Empat KPI itu yang akan kita pantau selama 6 sampai 12 bulan," imbuhnya.
Rachmat berharap, pelatihan hipnoterapi bersertifikasi BNSP bagi penyuluh agama ini bisa berkontribusi baik penyelesaian persoalan di masyarakat.
"Sekali lagi ini adalah inisiasi program pertama di Indonesia, kami dukung program pemerintah yang revolusi mental dengan cara ayo penyuluh agama ini berkali ilmu 'yang bisa membantu untuk revolusi mental itu sendiri," ujarnya.
"Jadi ketika anak yang bermasalah bukan hanya ada anak yang bermasalah tetapi orang tuanya bermasalah. Dan di sini lah fungsi penyuluh agama bagaimana orang tuanya dinetralkan supaya anak bisa ke depannya menjadi anak yang baik," pungkasnya.
Editor : Rizal Fadillah