"Kami di daerah gak sanggup. Jakarta aja, untuk 10 juta (penduduk), APBD Rp80 triliun, terkaya se-Indonesia, setengah MRT aja dibayarin APBN. Itu Jakarta," ungkap Kang Emil.
Bicara pembangkit listrik, lanjut Kang Emil, kebanyakan di negeri ini masih menggunakan batu bara. Alasannya tak lain karena biayanya yang murah.
"Padahal Allah sudah memberikan kekayaan yang namanya panas matahari terik tropis, air-air yang mengalir, panas bumi, karena banyak gunung berapinya di Indonesia. Angin, kalau dihitung secara matematis menghasilkan 400 giga watt," beber Kang Emil.
Mantan Wali Kota Bandung ini menyebut, 300 juta penduduk Indonesia hanya perlu mengkonsumsi separuhnya alias 200 giga watt. Olah karenanya, Indonesia dikatakan sebagai negara yang surplus energi.
"Kenapa masih tersendat-sendat. This is political will, bukan theoritical will. Jawa Barat sudah paling keren," ujarnya.
Editor : Zhafran Pramoedya