get app
inews
Aa Text
Read Next : Penuhi Hak Pendidikan Santri, Ridwan Kamil: Ponpes Al-Zaytun Tak Akan Dibubarkan

Pemprov Jabar Dalami Desas-desus Ribuan Anggota NII KW9 dan 7 Masih Tinggal di Ponpes Al-Zaytun

Sabtu, 02 September 2023 | 20:50 WIB
header img
Ponpes Al-Zaytun diduga masih jadi sarang anggota NII KW9 dan 7. Foto ilustrasi: Okezone

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemprov Jawa Barat akan mendalami informasi terkait ribuan anggota Negara Islam Indonesia (NII) Komendemen Wilayah (KW) 9 dan 7 masih ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Kabarnya mereka masih belum mencabut baiat dan belum berikrar pada NKRI.

Informasi tersebut diperoleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar dari anggota yang sudah dibaiat di Gedung Sate beberapa waktu kemarin.

"Pengakuan dari teman-teman yang sudah kembali, ada 5.000 sampai 6.000 (Anggota NII). Tinggal masalahnya keberanian mereka lapor kembali dan kita juga harus hati-hati itu betul apa tidak, harus dikonfirmasi ditabayunkan," ujar Kepala Kesbangpol Jabar, Iip Hidajat, Sabtu (2/8/2023).

Iip mengakui, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan terkait anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun. Oleh karena itu, pihaknya belum berani menyimpulkan dan memilih untuk mengkonfirmasi terlebih dahulu kebenarannya. 

"Kalau sudah dikonfirmasi dan tabayun, baru bisa kita tindaklanjuti," kata Iip.

Menurut Iip, Pemprov Jabar mempunyai beberapa penanganan untuk anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun kembali pada NKRI. Penanganan juga, lanjut Iip, harus dilakukan dengan pemerintah pusat dalam hal ini BNPT dan BIN. 

"Kita kan punya RAD (rencana aksi daerah). Jadi ini bagaimana kita menanggulangi terorisme berbasis kekerasan. Itu adalah langkahnya, ini kolaborasi semua dinas harus terlibat disamping aparat keamanan," jelas Iip.

Iip menambahkan, 31 anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun sudah berikrar kembali ke NKRI. Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil langsung mencabut baiat tersebut dan membantu para bekas anggota organisasi terlarang ini untuk kembali ke NKRI. 

Selanjutnya, Iip mengimbau agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam memberikan sumbangan atau infak. Sebab NII menghimpun dana melalui sumbangan dari yayasan yang dibuatnya.

"Masyarakat hati-hati ketika ada yang meminta sumbangan karena berdasarkan laporan mereka itu harus setor 2 kilo emas. Jadi ketika ada yang minta sumbangan  yang tidak jelas, lebih baik hati hati, karena bisa jadi itu nyumbangnya ke pada NII," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut