"Awalnya beliau mengawali usaha dengan memproduksi biskuit dan kue kering. Selain karena peluang usaha, saat itu usaha biskuit kurang berkembang, maka diputuskan untuk fokus pada usaha produksi dan berjualan roti," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemilik mengembangkan dan memproduksi roti dengan harga terjangkau oleh banyak lapisan masyarakat. Pemilik juga ingin kalau roti itu bukan hanya dapat dinikmati oleh golongan atau lapisan masyarakat tertentu saja.
"Selain itu berinovasi dengan membuat roti seperti roti tawar tapi rasa agak sedikit manis dengan nama Roti Frans, untuk dapat lebih menghemat maka dibuat pula Roti Frans dengan isian coklat. Jadi orang tidak perlu membeli mentega sebagai olesan dan coklat butir (mesies) sebagai isian. Sehingga dapat lebih menghemat," paparnya.
Ada juga produksi hemat lainnya yaitu Limarasa dengan isian coklat, keju kacang, susu nanas plus kismis. Berat satuannya pun lebih berat dari roti manis satuan.
"Di sini ada 20 lebih varian rasa. Dari yang manis hingga asin, paling banyak dibeli itu frans coklat, kopi dan pisang coklat," imbuhnya.
Editor : Rizal Fadillah