JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Warganet kembali dihebohkan dengan penampakan air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai yang gosong akibat panas ekstrim berkepanjangan. Peristiwa ini seketika menjadi viral saat diunggah melalui media sosial TikTok.
Pemiliki akun ‘jaya forniture’ dengan username @yuser006jayaforniture pada postingannya di TikTok menceritakan, bahwa dia kebetulan lewat dari sebuah tempat dan melihat ada yang terbakar di tempat tersebut. Penasaran dengan apa yang terbakar tersebut, warganet itu pun berusaha untuk mengamatinya lebih dekat.
Ternyata, dia melihat ada kemasan galon sekali pakai yang masih berisi air diletakkan di tanah yang banyak serbuk kayu dalam kondisi terkena sinar matahari langsung, sehingga mengakibatkan galon gosong dan mengeluarkan asap.
“Coy, saya perhatikan penyebab kebakaran itu air galon mu itu lho. Kan ini ada airnya. Nah, kena panas. Ini yang kebakar pas bagian bawahnya. Untung saya pas lewat dan melihatnya sehingga tidak sampai terjadi kebakaran,” cuit warganet tersebut dengan menggunakan bahasa Jawa dalam video yang dipostingnya saat itu, Rabu (18/10/2023).
Sontak, postingan tersebut mendapat perhatian dari lebih dari 1,5 juta warganet lainnya. Lebih dari 1.400 warganet terlihat mengomentari postingan video itu.
"Bukannya air kemasan sekali pakai gak boleh kena matahari langsung,” katanya. Kisah136 berkomentar,”Secara ilmu fisika air dlm botol jadi kayak kaca pembesar," tulis akun bernama Babanami.
"Itu cahaya mataharinya nimbus galonnya jadi kek kaca pembesar gitu nggak sih, perhatiin deh," tulis akun something.
"Kalau terkena sinar langsung, semua galon (botol bening) pasti menyebabkan pemusatan titik sinar (seperti kaca pembesar)," tulis akun Adi Bebeku.
"Bener banget, (galon sekali pakai) meresahkan," tulis akun Dani.
Video ini juga di posting ulang oleh akun Instagram reel dengan username @fyifact dan langsung disukai lebih dari 11 ribu warganet.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi. Viral di media sosial twitter seorang warganet menceritakan kejadian yang dialaminya, di mana galon sekali pakai yang sedang didistribusikannya dari gudang ke sebuah toko bagian bawahnya gosong.
Dia menyebutkan kemungkinan peristiwa itu terjadi karena galon tersebut terkena sinar matahari yang begitu panas saat di perjalanan.
“Saking teriknya matahari, kemarin bawa galon Le Mineral (galon sekali pakai), galon jadi seperti kaca pembesar (gosong) dan bikin karpet mobil kebakar,” cuit pria bernama hilfi, pemilik akun twitter @iphii_ , pada Jumat (22/9/2023).
Dia mengatakan, belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya. Menurutnya, waktu perjalanan untuk membawa air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai itu dari gudang ke toko sekitar 10-15 menit. Tapi, selama perjalanan itu memang sinar matahari sangat panas.
“Sebelumnya saya tidak pernah mengalami kejadian seperti ini,” cuitnya lagi sembari memperlihatkan bagian bawah salah satu galon sekali pakai yang terlihat gosong.
Pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin mengingatkan, bahaya yang terjadi bagi kesehatan para konsumen yang meminum air dari kemasan galon yang gosong tersebut.
“Kalau sudah sampai gosong, itu pertanda sudah terjadi degradasi kimia pada kemasan galon sekali pakai tersebut. Sedang jika meleleh saja, ikatan fisiknya sudah putus. Ini berbahaya sekali bagi kesehatan konsumen yang meminum air dari kemasan galon tersebut,” tuturnya.
Dia mengatakan, galon sekali pakai ini berbahan plastik PET yang sangat beresiko jika terkena sinar matahari. Menurutnya, hal itu karena galon jenis ini memiliki temperatur transisi gelas (Tg) yang sangat rendah, yaitu pada suhu 80 derajat celcius.
“Karenanya, pada temperatur yang cuma 80 derajat celcius, galon PET sudah rontok kekuatannya. Dengan demikian, galon berbahan plastik PET akan lebih berisiko jika terkena sinar matahari,” ungkapnya.
“Kalau sampai gosong itu bisa saja terjadi karena ketahanan plastik PET memang rendah jauh lebih rendah dibanding polikarbonat. Ya, ini mungkin jadi peringatan juga bagi masyarakat lainnya untuk memperhatikan cara memperlakukan keamanan dari kemasan itu. Apalagi pada musim kemarau yang cuacanya memang sangat panas saat ini,” tambahnya.
Zainal kembali mengingatkan, agar masyarakat tidak lagi menggunakan air dari kemasan galon yang kemasannya sudah gosong tersebut.
“Kemasan galon gosong itu akan membahayakan jika airnya dikonsumsi. Galon sekali pakai kalau sudah gosong lebih baik tidak digunakan lagi,” imbuhnya.
Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia, Universitas Diponegoro (Undip), Andri Cahyo Kumoro mengatakan, suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar matahari langsung terhadap galon sekali pakai ini dapat meningkatkan risiko pelepasan zat antimonnya bermigrasi dalam air kemasannya.
"Suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar matahari secara langsung dapat meningkatkan pelepasan antimon atau Sb ke dalam air kemasan," katanya.
Dijelaskan Andri, senyawa antimon, titanium, atau germanium digunakan sebagai katalis dalam pembuatan galon PET. Menurutnya, antimon merupakan salah satu pencemar air minum yang utama, yang melebihi tingkat kontaminan maksimum (MCL), yaitu 6 ppb, dalam beberapa kondisi penggunaannya.
Paparan jangka pendek ke tingkat yang lebih tinggi dari MCL, kata Andri, dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan diare.
Selain itu, kolesterol darah yang lebih tinggi dan gula darah yang lebih rendah adalah efek samping lain yang sering dilaporkan jika terpapar dalam jangka waktu yang lebih lama.
Editor : Zhafran Pramoedya