Dicabuli Senior di Asrama Kampus Berkali-kali, Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Lapor Polisi

PALEMBANG, iNews.id - Salah satu mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dengan inisial RS (19) di UIN Raden Fatah Palembang diduga menjadi korban pencabulan oleh sesama mahasiswa bernama PG (20) di asrama kampus.

Korban telah melaporkan insiden ini ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel). Kuasa hukum korban, Mardiah, menyatakan bahwa terduga pelaku ini adalah kepala kamar di asrama mahasiswa.

Baca Juga

Guru SD di Bandung Setubuhi Siswi Dekat Masjid Sekolah, Korban Sedang Menunggu Orangtua Jualan Bakso

Mardiah menjelaskan, "Kami melaporkan perbuatan tidak senonoh yang terjadi di asrama kampus sejak awal tahun 2023," pada hari Selasa (24/10/2023).

Mardiah juga menjelaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh terlapor PG terjadi saat ia membangunkan penghuni asrama mahasiswa yang terletak di Jalan Rawajaya, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.

"Ada dugaan bahwa pencabulan ini sudah terjadi lima kali terhadap korban, dimulai dengan yang pertama saat korban menumpang tidur di kamar terlapor," ujarnya.

Baca Juga

Garda Siliwangi Beri Bantuan dan Pendampingan Psikologis ke Bocah Korban Pencabulan

Lebih lanjut, Mardiah menyebut bahwa pada aksi ketiga dan keempat, kliennya telah bersiap merekam tindakan terlapor sebagai bukti bahwa ia menjadi korban tindakan tidak senonoh.

"Kami memiliki dua video sebagai bukti aksi pelaku yang direkam oleh korban dengan cara korban berpura-pura tertidur dan menyiapkan kamera ponsel di atas kepalanya," ungkap Mardiah.

Akibat insiden ini, kata Mardiah, korban mengalami trauma sehingga enggan tinggal di asrama mahasiswa. Namun, sebagai seorang mahasiswa yang menerima beasiswa Bidikmisi, RS diwajibkan untuk tinggal di asrama mahasiswa selama satu tahun.

Baca Juga

Tergiur Kemolekan Tubuh Sang Cucu, Dua Pria Paruh Baya Lakukan Tindakan Cabul

Mardiah menjelaskan bahwa upaya mediasi dan advokasi juga telah dilakukan dengan melaporkan tindakan tidak senonoh yang dialami oleh kliennya ke pihak rektorat kampus.

"Namun, pihak kampus hanya mengirim surat dan bertemu dengan klien secara pribadi tanpa melibatkan kami. Pihak kampus meminta klien kami untuk berdamai dan menghentikan perkara ini," katanya.

Sampai saat berita ini diterbitkan, pihak UIN Raden Fatah Palembang belum memberikan konfirmasi terkait peristiwa ini.

Baca Juga

Cabuli Anak di Bawah Umur yang Juga Tetangganya, Buruh Bangunan di Cimahi Dibekuk

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta