Untuk penanganan sementara, kata Fitriandy, pihaknya sudah menyalurkan bantuan kedaruratan sementara. Seperti terpal, makanan dan minuman instan, lansia dan balita.
Sedangkan untuk bantuan perbaikan rumah pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi. Untuk keperluan droping logistik yaitu dorping terpal, kemudian lansia kit, balita kit dan makanan minuman.
Sementara itu, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Klas I Bandung, Yuni Yulianti mengungkapkan, berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer terkini di Bandung terdapat beberapa fenomena potensi pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan petir dan angin kencang.
"Kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Jawa Barat relatif lembap yaitu 40-97 persen, labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya,” kata Yuni.
Yuni mengimbau, masyarakat agar waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca esktrem yang biasa terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam skala lokal berdurasi singkat.
"Lalu potensi angin puting beliung dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya, jadi kita semua wajib waspada dengan potensi itu,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah