Kondisi RS di Gaza Kian Tercekik, Tak Ada Listrik hingga Operasi Tanpa Anestesi

Kekurangan pasokan medis dan obat-obatan menjadi masalah serius, bahkan dalam beberapa kasus operasi harus dilakukan tanpa anestesi.
Departemen ortopedi dan alat-alat yang digunakan untuk menstabilkan patah tulang juga mengalami kekurangan. Hal ini berdampak pada kemampuan staf medis untuk merawat pasien.
“Persediaan medis dan obat-obatan, sebagian besar telah habis, sampai-sampai kami melakukan banyak kasus pembedahan tanpa anestesi, dan terdapat kekurangan besar persediaan dan peralatan medis, terutama di departemen ortopedi dan peralatan stabilisasi patah tulang, yang menyebabkan lumpuhnya kemampuan staf kesehatan dalam menangani banyak kasus,” tuturnya.
Selain itu, pemadaman listrik yang disebabkan oleh pemutusan jalur listrik oleh Israel dan berhentinya satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza akibat habisnya bahan bakar membuat rumah sakit bergantung pada generator yang tidak dirancang untuk bekerja secara terus-menerus.
Hal ini meningkatkan risiko kegagalan pasokan daya yang bisa mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada sistem kesehatan.
Editor : Rizal Fadillah