BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengklaim sudah tidak ada lagi desa yang masuk kategori blank spot di KBB.
Oleh karenanya, Diskominfotik KBB optimistis pada pelaksanaan Pemilu 2024 nanti, jaringan internet tidak akan jadi kendala dalam pelaporan hasil penghitungan suara atau untuk mempermudah penghitungan cepat atau quick count.
"Secara aturan di Diskominfotik KBB sudah tidak ada lagi blank spot, semua daerah terluar, tertinggal, terdepan, dan semua desa sudah tercover jaringan internet," kata Kepala Diskominfotik KBB, Yoppie Indrawan di Ngamprah, Selasa (21/11/2023.).
Hanya saja di daerah-daerah tertentu diakui Yoppie, masih ada yang kekuatan sinyalnya lemah meskipun jaringan internet sudah masuk. Salah satunya di Kecamatan Saguling yang agak terkendala namun untuk komunikasi telpon masih berjalan lancar.
Terkait koordinasi dengan KPU menyangkut daerah-daerah yang akses internet ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dikhawatirkan terkendala, Yoppie menyebutkan belum secara teknis dan spesifik dibahas. Yang sudah berjalan adalah terkait dengan DCT yang ditayangkan dalam videotron di Kecamatan Lembang.
"Pastinya kami akan support agenda Pemilu di KBB agar berjalan lancar, termasuk dalam hal akses jaringan internet di setiap desa yang kami siapkan," sambungnya.
Disinggung masih minimnya partisipasi pemilih di wilayah selatan KBB seperti yang dikeluhkan KPU KBB, dia menyebutkan bisa karena beberapa aspek. Namun hal itu akan coba ditekan dengan upaya sosialisasi serta pemberian pemahaman soal literasi digital ke masyarakat, agar partisipasi pemilih di selatan KBB bisa meningkat.
"Literasi digital ini sedang kami susun strateginya seperti apa, agar angka partisipasi pemilih di Pemilu meningkat. Bisa saja nanti konsepnya kita kerja samakan dengan PWI atau pihak lainnya," tandas Yoppie.
Sejauh ini untuk kantor dinas-dinas, kantor desa, puskesmas, objek wisata yang dikelola desa, sampai alun-alun desa di KBB, sudah terpasang internet. Diskominfotik KBB pada tahun 2022 telah menyediakan 113 titik wifi publik gratis yang tersebar di seluruh wilayah KBB.
Ketersediaan jaringan internet sangat diperlukan saat pelaksanaan Pemilu 2024. Salah satu tahapan Pemilu yang cukup penting dan memerlukan suport jaringan internet hingga ke daerah dan TPS adalah pada tahapan pemuktahiran data pemilih dan rekapitulasi online. Sebab proses itu melalui aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi.
Selain itu nantinya pada hari H penghitungan suara, semua KPPS akan melaporkan hasil pemungutan kepada website KPU. Itu membutuhkan dukungan jaringan internet yang memadai dalam penghitungan suara. Namun karena kondisi geografis KBB yang luas dan juga terdapat daerah terpencil, dikhawatirkan kekuatan sinyal internet jadi kendala teknis di lapangan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBB, Rifqi Ahmad Sulaeman baru-baru ini menyebutkan akan berupaya untuk menekan angka suara tidak sah dalam Pemilu 2024. Pasalnya angka tidak sah pada Pemilu Legislatif tahun 2019 di KBB masih cukup tinggi yakni mencapai sekitar 11% dan kebanyakan di wilayah selatan KBB.
Sementara untuk jumlah pemilih pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di KBB tercatat ada sebanyak 1.317.866 pemilih atau naik 10,7% dari jumlah pemilih Pemilu 2019. Pemilih itu terdiri dari 651.109 pemilih perempuan dan 666.757 pemilih laki-laki. Sekitar 24,06% atau 317.091 adalah pemilih generasi Z, dan pemilih generasi milenial sebanyak 441.446 atau 33,50% dari total pemilih.
Pemilih sebanyak itu tersebar pada 5.088 Tempat pemunggutan Suara (TPS) yang ada di 16 kecamatan dan 165 desa di KBB. "Faktor utama tingginya suara tidak sah di KBB karena masyarakat belum paham tata cara pencoblosan dan paling banyak di wilayah selatan KBB. Semoga masyarakat belajar dari pengalaman dan kami targetkan angkanya bisa dibawah 5%," ucapnya. (*)
Editor : Rizki Maulana