Film Romansa Di Balik Pagar Akal dan Penjara Segara Diputar pada Fesbul 2023 di Bandung

Rifqi mengatakan, filmnya ini lebih mengisahkan tentang kegelisahan, keresahan mereka yang menginginkan hidup yang lebih layak, namun terbatas oleh kondisi mereka sendiri.
"Kekhawatiran mereka tinggi ketika keluar dari yayasan karena stigma dan stereotip buruk dari masyarakat yang masih menganggap ODGJ itu adalah orang-orang yang maaf secara tidak langsung buruk. Padahal mereka secara perasaan itu tidak hilang, mereka masih merasakan sedih, senang, sakit, dan lain-lain," tuturnya.
Lewat filmnya ini, kata Rifqi, dirinya ingin menyuarakan jika merasa resah dengan keberadaan ODGJ yang ada di jalanan, jangan lantas jadi takut tapi tetap waspada.
Menurutnya, dengan kepedulian seharusnya masyarakat bisa lebih peduli membantu mereka dengan melaporkannya ke Dinas Sosial terkait atau LSM atau kepolisian terdekat agar mereka bisa dialihkan ke tempat yang lebih baik.
"Saat mereka ditempatkan ke tempat yang lebih baik, mereka akan berangsur pulih. Sama seperti kita saat resah dengan keberadaan mereka, mereka sudah tidak berada di tempat tersebut kita juga merasa lebih aman dan mereka juga akan berangsur pulih di tempat seperti Yayasan Galuh Sepanjang Jaya ini," bebernya.
Editor : Rizal Fadillah