Masih dikatakan Retno hampir 75 persen para mahasiswanya lulus tepat waktu, sehingga ISBI Bandung dalam satu tahun bisa mewisuda sekitar 450 mahasiswa.
“Ketika masuk awal (penerimaan mahasiswa baru) kami menerima sekira 600 mahasiswa,” kata Retno kepada awak media Forum Wartawan Pendidikan Jabar.
Ia pun mengucapkan selamat dan sukses kepada pada wisudawan dan wisudawati yang di wisuda.Dirinya juga meyakini bahwa para wisudawan wisudawati paham cara berkesenian dan berkebudayaan di ISBI Bandung.
“Hari ini kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat, bangsa dan negara bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan negara ini,” pesan rektor.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Indra Ridwan menambahkan, lulus dari perguruan tinggi ditandai dengan wisuda, merupakan langkah awal para lulusan berkiprah di kehidupan nyata bermasyarakat, harus siap menghadapi berbagai tantangan dan dinamika yang ada.
Namun bisa diatasi dan sukses bila orang tersebut memiliki kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan."Para lulusan harus bersaing dengan ilmu yang telah diserap, dan kita minta mereka menampilkan potensi seni budaya kepada masyarakat dan dunia. Kami yakin mereka bisa mewujudkan itu," kata Indra.
Lanjutnya, ISBI Bandung pun akan terus berkiprah mencetak generasi dengan berbagai prestasi. Di antaranya, mendorong mahasiswa ikut lomba, kompetisi, MBKM, dan lainnya.
"Itu untuk mengasah dan mengembangkan potensi mahasiswa kami, tahun depan kami coba lakukan itu," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama Siti Ayu lestari lulusan Fakultas Antropologi Budaya, yang baru diwisuda mengatakan, dalam waktu empat tahun dirinya berhasil menyandang predikat lulus dengan meraih nilai terbaik.
"Saya tertarik pada Antropologi Budaya, karena kita mempunyai banyak suku budaya yang memiliki kekuatan sendiri. Kuliah di ISBI, saya bisa mendalami makna budaya itu apa. Ilmu budaya yang didapat, saya akan mengamalkan dan mengembangkannya," kata Siti, lulusan dari Tangerang, Banten.
"Tentunya saya harus siap menghadapi tantangan era ini, dengan berbagai macam dinamika yang ada. Saya mendapatkan bimbingan dari dosen, dekan untuk menjaga marwah ISBI dan tetap mengembangkan diri dengan pengetahuan yang dimiliki, khususnya budaya Jawa Barat," ucapnya. (*)
Editor : Abdul Basir