SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat masih menunggu hasil verifikasi lapangan untuk bantuan yang akan diberikan kepada warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Sumedang yang rumahnya mengalami kerusakan.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, bahwa berdasarkan update dari aplikasi Sitabah, jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa sebanyak 1.136, dengan rincian 876 rusak ringan, lalu 136 rusak sedang, dan sebanyak 124 rusak berat.
"Pada pengalaman gempa di Cianjur beberapa waktu ke belakang, bantuan yang diberikan Pemerintah Pusat untuk bangunan rusak di antaranya rumah rusak berat adalah Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta," ucap Bey usai meninjau kondisi terkini RSUD Sumedang pasca gempa bumi pada Rabu (3/1/2024).
Pada kesempatan ini, Bey juga menyempatkan diri meninjau rumah-rumah yang mengalami kerusakan dampak gempa Sumedang di Kelurahan Cipamempeuk.
Pihaknya pun meminta kepada masyarakat untuk tidak menyimpulkan terkait dari mana sumber gempa berasal. Pasalnya, saat ini BMKG masih melakukan pendalaman.
"Sumber gempa masih menunggu pendalaman BMKG jadi kita jangan berkesimpulan apapun. Intinya BMKG minta masyarakat waspada dalam seminggu ini," ungkapnya.
Bey juga memastikan, bangunan RSUD Sumedang masih aman dan layak untuk ditempati. Kepastian ini berdasarkan hasil assesment dari Kementerian PUPR.
Dengan kondisi tersebut, Bey mengatakan, seluruh pasien sudah dikembalikan ke dalam ruangan rumah sakit.
"Ini juga gedungnya setelah di assesment oleh PUPR tetap layak dan aman untuk digunakan," ujarnya.
Bey mengungkapkan, hingga saat ini sebanyak tujuh tenda pengungsian di depan RSUD Sumedang masih berdiri namun sudah dalam kondisi kosong tanpa ada satu pun pasien.
Menurutnya, tenda-tenda tersebut tetap berdiri sebagai langkah antisipatif seandainya terjadi gempa susulan yang berpotensi membahayakan pasien kembali terjadi.
Sementara itu, untuk membantu operasional RSUD Sumedang, yang masih dalam kondisi siaga, juga telah diterima dua tenda khusus untuk opname dan operasi dari Kementerian Kesehatan RI.
"Hari ini saya mengecek lagi kesini, jadi kemarin Kadinkes Sumedang, Dirut RSUD Sumedang meminta tenda rumah sakit, dan ini sudah direspons dengan cepat oleh Kementerian Kesehatan, ini sudah ada," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya