get app
inews
Aa Read Next : Unpas Kukuhkan Guru Besar Ilmu Pendidikan Biologi dan Teknik Mesin, Rektor: Kami Kejar Kualitas

Unjani Kukuhkan Empat Guru Besar, Siap Bersaing dengan Perguruan Tinggi Negeri

Rabu, 10 Januari 2024 | 17:11 WIB
header img
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU (tengah) didampingi Rektor Unjani Prof. Hikmahanto Juwana (kanan) dan Ketua Yayasan Kartika Eka Paksi, Dr. Tatang Sulaiman S.Sos., M.Si. Foto/Inews Bandung Raya

CIMAHI,Inews Bandungraya.Id - Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) mengukuhkan empat Guru Besar sekaligus di Aula Gedung Fisip Unjani, Kota Cimahi, Rabu 10 Januari 2024. Itu menjadi catatan sejarah baru bagi kampus yang ada di bawah naungan TNI AD ini, setelah terakhir kali mengukuhkan Guru Besar pada tahun 2014 .

Empat Guru Besar Unjani yang baru dikukuhkan dihadapan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4 Jabar dan Banten itu adalah Prof. Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si; Prof. Dr. Heni Nurani Hartikayanti, S.E., M.Si., Ak., C.A.; Prof. Dr. Ir. Bambang Widyanto, M.Sc.; dan Prof. Dr. Ir. Sigit Yoewono Martowibowo, MME.

"Saya atas nama Kemendikbudristek mengapresiasi proses seremoni pengukuhan Guru Besar Unjani ini sebagai bagian untuk mengedukasi kepada masyarakat bahwa telah ada Guru Besar baru di Unjani," kata Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU kepada wartawan usai pengukuhan.

Menurutnya, proses menjadi Guru Besar ini tidak mudah karena merupakan jenjang jabatan akademik tertinggi untuk para dosen baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Pengukuhan ini patut disyukuri apalagi pertama kali dalam sejarah Unjani di bawah kepemimpinan Rektor Unjani Prof. Hikmahanto Juwana dan Ketua Pengurus Yayasan Kartika Eka Paksi TNI AD. Letjend TNI (Purn) Dr. Tatang Sulaiman, S.Sos., M.Si.

Hadirnya empat Guru Besar baru di Unjani harus bisa menjadi spirit motivasi bagi institusi termasuk juga bagi dosen-dosen yang lain. Ke depan Unjani juga harus terus melahirkan program-program baru di dalam proses kualitas pembelajaran, dalam melakukan penelitian, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakatnya.

"Kehadiran Guru Besar itu bisa mendongkrak kualitas institusi agar perguruan tinggi tidak hanya dikenal sebagai menara gading. Tetapi bisa menjadi gading-gading di tengah masyarakat dengan banyaknya riset-riset yang bermanfaat dan pengabdian kepada masyarakat," tuturnya.

Rektor Unjani, Prof. Hikmahanto Juwana menyebutkan, Unjani mencetak Guru Besar terakhir di tahun 2014 dan sekarang langsung melahirkan empat Guru Besar. Capaian ini tidak terlepas dari LLDIKTI yang memfasilitasi lantaran seringkali posisi Guru Besar di universitas swasta kerap menjadi hal menakutkan bagi para dosen lantaran guru besar biasanya ada di perguruan tinggi negeri.

Dirinya tidak memungkiri untuk bisa melahirkan empat Guru Besar di Unjani ini tidak mudah lantaran ada berbagai kendala yang dihadapi. Misalnya di internal banyak dari dosen yang merasa kalau di swasta tidak mungkin menjadi guru besar, sehingga mereka hanya fokus mengajar dan meneliti. Padahal setiap dosen bisa menjadi Guru Besar terlepas dari perguruan tinggi negeri atau swasta.

"Capaian ini berkat dukungan Yayasan Kartika Eka Paksi serta Kemendikbudristek melalui LLDIKTI yang memfasilitasi dengan baik sehingga para dosen di Unjani bisa menjadi guru besar. Ini menjadi hal positif untuk mendorong persaingan antar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP) Dr. Tatang Sulaiman S.Sos., M.Si menambahkan, Unjani di bawah naungan TNI AD bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Sesuai visi misi Unjani yakni menghasilkan profesor, memiliki fakultas kedokteran, akreditasinya harus unggul dan membuka program rektoral.

"Mudah-mudahan di tahun 2024 ini keempat hal tersebut bisa direalisasikan dan untuk mencapai visi itu butuh bekerja keras, dari rektorat dan dari yayasan," kata dia.

Salah seorang guru besar yang dikukuhkan Prof. Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si., menyebutkan, target program kerja ke depan yang akan coba direalisasikannya adalah mendirikan program S3 Doktor Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Hubungan Internasional. Tujuannya untuk mewadahi tentara khususnya TNI AD yang ingin kuliah S3 di Unjani.

Selain itu membangun pusat-pusat kajian pertahanan karena masyarakat banyak yang tahu bahwa Unjani milik TNI AD. Sehingga mengupayakan ke depan riset dan kajian mengarah ke TNI AD, pertahanan, militer, dan sebagainya. Diharapkan Unjani jadi dapur ilmiah sipil TNI AD sehingga hasil riset dosen bisa dikembangkan dan dikontribusikan.

"Itu yang setahun ke depan kami upayakan agar Unjani menjadi ting-tang dengan TNI AD, sebab Unjani adalah universitas sivil di bawah TNI AD," ucapnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut