CIMAHI,Inews Bandungraya.Id - Generasi Z (Gen Z) dan milenial di Kota Cimahi diberikan edukasi dan sosialisasi tentang politik dan Pemilu. Hal itu untuk memberikan wawasan dan pengetahuan supaya generasi muda melek terhadap politik serta mau terlibat aktif dalam pesta demokrasi.
Seperti yang dilakukan komunitas anak muda yang tergabung dalam Sarasa (Satu Rasa) Kota Cimahi. Mereka merangkul kalangan muda dari berbagai latar belakang profesi dalam kegiatan Kopi Darat (Kopdar) dan edukasi tentang kepemiluan di GOR Futsal Cisangkan, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Minggu (21/1/2024).
"Agenda utama dari Kopdar adalah untuk memberikan edukasi ke Gen Z dan milenial soal politik agar mereka tidak apatis dan cuek," ucap Ketua Sarasa Kota Cimahi, M. Reza Seftiansyah (27) usai kegiatan.
Diakuinya hingga saat ini masih banyak Gen Z dan milenial yang kurang peduli terhadap Pemilu 2024. Hal tersebut dikhawatirkan bakal mempengaruhi situasi masa depan Indonesia untuk lima tahun ke depan dan meningkatkan angka golput.
Bahkan banyak anak muda yang tidak kenal dan tidak mengetahui siapa yang akan dipilih dalam Pileg mendatang. Padahal jumlah pemilih anak muda adalah yang paling banyak di Pemilu ini sehingga suara mereka bisa menentukan arah pembangunan bangsa ke depan.
Lebih lanjut dikatakannya, selain wawasan politik pihaknya pun menyosialisasikan tentang potensi-potensi pelanggaran dalam Pemilu 2024, salah satunya soal money politic. Jangan gadaikan suara dalam politik dengan uang yang nilainya tidak seberapa.
"Saran saya pilihlah calon pemimpin bangsa sesuai hati nurani masing-masing jangan sampai ada paksaan atau mencoblos karena iming-iming uang," tandasnya.
Menurutnya ada 100 orang Gen Z dan milenial yang mengikuti kegiatan ini dan merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan dan kelurahan yang ada di Cimahi. Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi seperti mahasiswa, pelajar, wiraswasta, dan juga ojeg online.
Salah seorang peserta yang mengikuti kegiatan, Jayanti Herawati (22) mengaku kegiatan yang diinisiasi Sarasa Kota Cimahi ini cukup menarik. Dirinya bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru soal politik maupun Pemilu dari nara sumber ataupun rekan-rekan generasi muda lainnya.
"Kalau kegiatannya seru untuk anak muda, tinggal materi yang disampaikan harus lebih diperdalam supaya kita punya gambaran soal siapa calon pemimpin bangsa dan juga wakil rakyat baik untuk pusat, provinsi, dan kota," sebut mahasiswi Unjani Fakultas FISIP semester lima ini.
Disinggung soal apakah sudah punya pilihan pada Pemilu nanti khususnya untuk Pilpres, dia pun mengaku masih belum yakin. Dirinya masih ingin mengetahui lebih dalam lagi latar belakang dari masing-masing figur supaya tidak salah pilih. Apalagi sekarang juga banyak beredar hoaks di media sosial yang terkadang membingungkan.
"Masih bingung untuk menentukan paslon capres-cawapres, paling saya mau menelusuri rekam jejak masing-masing paslon, profesi hingga isu-isu yang sempat mencuat. Itu perlu dilakukan agar hal-hal negatif yang sempat terjadi di Indonesia tidak terulang kembali ke depannya," kata dia. (*)
Editor : Rizki Maulana