BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Forum Muda Kreatif (Formatif) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengapresiasi pelatihan manajemen bisnis UMKM yang diberikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berkolaborasi dengan Komisi VII DPR RI.
Melalui kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 200 pelaku UMKM dalam peningkatan kapasitas riset dan inovasi ini, diharapkan pelaku UMKM bisa memetik ilmu yang bisa diimplementasikan dalam memajukan usahanya.
"Saya menyambut positif kegiatan pelatihan manajemen bisnis ke pelaku UMKM yang merupakan kolaborasi antara Komisi VII DPR RI dengan BRIN. Harapannya mereka yang sudah dapat pelatihan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya," kata Ketua Formatif KBB, Asep Lukman Hermawan saat ditemui di Lembang, Rabu (24/1/2024).
Dirinya mengajak kepada generasi milenial agar menjadi generasi yang produktif dan berkreativitas. Sebab tidak ada yang tahu, hasil kreativitasnya bisa saja memiliki nilai ekonomi tinggi yang tanpa disadari dapat menjadi wirausaha muda yang tidak bergantung kerja di tempat orang lain.
"Melalui Formatif kami menyediakan wadah bagi generasi milenial yang memiliki jiwa berwirausaha untuk berkreasi. Sehingga kegiatan pelatihan manajerial seperti ini sangat dibutuhkan, agar bagaimana mereka juga berinovasi memanfaatkan gadget untuk pemasaran online produk UMKM," tuturnya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Rian Firmansyah mengatakan pelatihan manajemen bisnis bagi pelaku UMKM sangat diperlukan. Melalui kegiatan ini diharapkan pelaku UMKM dapat lebih berdaya saing di tengah pesatnya perkembangan dunia informasi dan internet.
"Pelalu UMKM perlu mendapatkan pelatihan meningkatkan skill manajerialnya, makanya Komisi VII menggandeng BRIN untuk memberi pelatihan manajemen bisnis UMKM," ucapnya.
Menurutnya kegiatan semacam ini bukan yang pertama kali digelar, tapi sudah 25 kali di lokasi yang berbeda-beda, baik di KBB dan Kabupaten Bandung. Sejak tahun lalu hingga awal tahun 2024 ini total sudah ada 6.000 pelaku UMKM yang telah mendapatkan pelatihan.
Dirinya ingin lebih memasifkan lagi pelatihan bagi pelaku UMKM untuk mendorong agar generasi muda bisa menjadi pelaku usaha yang produktif. Sehingga mereka tidak hanya sekadar bisa bekerja secara mandiri tapi juga membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Selain itu pelaku UMKM juga bisa naik kelas menjadi Industri Kecil Menengah (IKM) atau bahkan menjadi industri besar. Untuk itu diperlukan berbagai pembenahan, antara lain peningkatan skill, penguasaan manajerial mulai produksi, distribusi, hingga pemasaran sampai ke tangan konsumen.
"Selama pandemi COVID-19, UMKM adalah penopang ekonomi naisonal yang tetap bertahan. Itu yang harus dtingkatkan levelnya jangan sampai hanya mereka sekadar berniaga tanpa manajerial yang tertata rapih," tuturnya. (*)
Editor : Rizki Maulana